Prof. Al Makin

Redaksi Nolesa

Senin, 22 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Farisi Aris*)


”Iya itu sudah pertimbangan yang baik, saya sudah sholat tadi malam, semuanya sudah sholat istikharah.”

Kutipan di atas adalah tanggapan Prof. Al Makin saat ditanya soal pembubaran PBAK UIN SUKA 2022 yang terjadi pada 20 Agustus kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kutipan itu beredar luas di jejaring media WhatsApp. Bahkan, menjadi bahan kutipan utama di banyak kanal pemberitaan.

Nyaris semua orang menertawakan penjelasan itu. Termasuk saya dan beberapa teman yang mendengarkannya pada waktu bersamaan.

Bukan tidak percaya shalat istikharah. Sebagai Muslim, kita berpegang teguh pada apa yang telah disyariatkan. Atau, dianjurkan agama.

Baca Juga :  Percintaan Lebih Besar dari Kata “Cinta”

Lalu, mengapa menertawakan?

Menurut Bryan S. Turner, agama memiliki tiga fungsi: 1) sebagai kontrol sosial; 2) sebagai perekat sosial; dan, 3) sebagai legitimasi politik.

Alih-alih menjadikan agama sebagai  perekat sosial, justru Prof. Al Makin menjadikan agama sebagai kontrol dan legitimasi politik untuk menyelamatkan dirinya.

Agama dijadikan sebagai pembenar atas ketakuasaannya mengendalikan gejolak sosial. Karena itu, semuanya menjadi lucu.

Ia adalah guru besar. Tak main-main, guru besar bidang filsafat. Salah satu bidang studi yang tak terpisahkan dari logika dan rasionalitas.


Menjadikan agama sebagai pusat legitimasi atas kesalahan yang kita lakukan adalah pembodohan. Bahkan, bisa dikatakan pula sebagai penyesatan.

Baca Juga :  Partai Politik Di antara Kabut Popularitas dan Elektabilitas

Sebagai sosok pembelajar filsafat, seharusnya ia memberi contoh cara berargumen yang baik, yang benar, yang rasional, dan yang dapat diterima oleh akal sehat. Bukan menggunakan legitimasi agama.

Menjadikan agama sebagai pusat legitimasi atas kesalahan yang kita lakukan adalah pembodohan. Bahkan, bisa dikatakan pula sebagai penyesatan.

Bukannya mengantarkan masyarakat pada keparipurnaan kehidupan, menjadikan agama sebagai legitimasi atau pembenar akan menjerumuskan masyarakat pada jurang kemunduran. Alih-alih maju.

Oleh sebab itu, apa yang dilakukan Prof. Al Makin jelas sangat tidak mencerminkan budaya akademik. Dalil yang diajukannya, lebih dekat pada masyarakat yang mabuk agama tinimbang sebagai insan akademik.

Bukannya memberikan klarifikasi logis atas tindakannya yang tidak etis, dengan menjadikan agama sebagai tameng, Prof. Al Makin justru menciptakan kondisi baru yang semakin kabur dan paradoksal.

Baca Juga :  Knowledge by Presence: Menjangkau tentang “Barakah” yang Sesungguhnya

Prof. Al Makin adalah rektor. Ia candradimuka. Jika demikian, mau jadi apa kampus yang dikelolanya.

Kampus adalah penjaga akal sehat yang kita punya. Keberadaannya, seharusnya menjadi contoh bagaimana mengelola kehidupan demokrasi.

Prof. Al Makin juga guru besar. Ia punya tanggung jawab moral untuk mengawal kehidupan publik pada arah yang lebih cerdas, bukannya menggiringnya pada lubang hitam.

“Guru besar harus berotak besar,” (Rocky Gerung).


*) Farisi Aris, penulis lepas, mukim di Yogyakarta

Berita Terkait

Halalbihalal
Ciri-ciri Tua yang Sering Tidak Disadari Oleh Kita
Sejarah dan Perkembangan Hari Otonomi Daerah
Selamat Jalan Paus Fransiskus; Cahaya Kasih yang Tak Pernah Padam
Kesalehan Sosial: Sebuah Catatan Akhir Ramadan
Membangun Ruang Sosial Lansia di Era Digital
Membenahi Institusi Kepolisian Kita
Hikmah Ramadan: Sabar dan Takdir

Berita Terkait

Senin, 28 April 2025 - 20:03 WIB

Halalbihalal

Jumat, 25 April 2025 - 10:23 WIB

Ciri-ciri Tua yang Sering Tidak Disadari Oleh Kita

Jumat, 25 April 2025 - 07:30 WIB

Sejarah dan Perkembangan Hari Otonomi Daerah

Selasa, 22 April 2025 - 16:51 WIB

Selamat Jalan Paus Fransiskus; Cahaya Kasih yang Tak Pernah Padam

Sabtu, 29 Maret 2025 - 20:12 WIB

Kesalehan Sosial: Sebuah Catatan Akhir Ramadan

Berita Terbaru

Yulputra Noprizal untuk NOLESA.COM

Cerpen

Goreng Ikan Asin

Selasa, 29 Apr 2025 - 08:56 WIB

Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Pamekasan menggelar Forum Konsultasi Publik (FKP), Senin, 28/4/2025

Daerah

Untuk Pamekasan Lebih Baik, Bupati Minta Masukan Tokoh

Selasa, 29 Apr 2025 - 08:38 WIB

Abd. Kadir Pembina Komunitas Kata Bintang Sumemep (Foto: dok. pribadi)

Mimbar

Halalbihalal

Senin, 28 Apr 2025 - 20:03 WIB

Ketua TP PKK Sumenep, Hj. Nia Kurnia Fauzi sambutan dalam acara Halalbihalal dan Harlah Muslimat NU ke-79 yang diadakan oleh PC Muslimat NU Sumenep di Gedung Korpri, Senin 28/4/2025 (Foto: ist/nolesa.com)

Daerah

Apresiasi Bunda Nia kepada Muslimat NU Sumenep

Senin, 28 Apr 2025 - 14:15 WIB