Perempuan sebagai “Al-Madrasatul Ula” dan Peranannya dalam Membangun Generasi Masa Depan

Redaksi Nolesa

Kamis, 20 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Wiwin Andriyana*


Perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam membangun peradaban bangsa, terutama sebagai “al-madrasatul ula” atau sekolah pertama bagi anak-anaknya.

Sebagai ibu, perempuan menjadi guru pertama yang memperkenalkan nilai-nilai kehidupan, etika, dan moral kepada generasi penerus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Peran ini tidak hanya terbatas pada pendidikan di dalam rumah, tetapi juga mencakup pembentukan karakter, kecerdasan emosional, serta keterampilan sosial yang akan menjadi fondasi utama bagi kemajuan suatu bangsa.

Sejak lahir, seorang anak belajar dari ibunya. Sentuhan pertama, suara lembut, serta kasih sayang yang diberikan oleh ibu menjadi pengalaman awal dalam proses tumbuh kembang seorang individu.

Ibu yang penuh kasih sayang dan memiliki wawasan luas akan mampu memberikan pendidikan terbaik kepada anak-anaknya, yang nantinya akan tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, berakhlak, dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan sekitarnya. Dengan demikian, perempuan memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai luhur yang menjadi dasar peradaban bangsa.

Dalam Islam, perempuan dipandang sebagai tiang negara. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW yang menyebutkan bahwa seorang ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya, peran perempuan dalam pendidikan tidak bisa diremehkan.

Baca Juga :  Segala Tentang Perempuan Dalam Novel Aib dan Nasib Karya Minanto

Jika ibu baik, maka generasi yang dilahirkannya pun akan baik, dan pada akhirnya akan menciptakan masyarakat yang beradab dan berkemajuan. Oleh karena itu, perempuan tidak hanya dituntut untuk menjadi ibu yang baik secara biologis, tetapi juga memiliki kecerdasan, wawasan luas, serta mampu mengajarkan nilai-nilai yang positif kepada anak-anaknya.

Selain dalam lingkup keluarga, perempuan juga memiliki peran besar dalam kehidupan sosial dan kebangsaan. Sejarah mencatat bahwa banyak perempuan hebat yang berkontribusi dalam membangun peradaban, baik dalam bidang pendidikan, politik, ekonomi, maupun kebudayaan.

Misalnya, Raden Ajeng Kartini yang memperjuangkan hak pendidikan bagi perempuan Indonesia, atau Cut Nyak Dhien yang menjadi pejuang tangguh dalam melawan penjajahan. Mereka adalah contoh bagaimana perempuan tidak hanya berperan dalam rumah tangga tetapi juga dalam ranah publik untuk menciptakan perubahan sosial.

Di era modern, peran perempuan semakin berkembang dengan adanya kesetaraan dalam berbagai aspek kehidupan. Pendidikan bagi perempuan kini menjadi prioritas utama di banyak negara, termasuk Indonesia.

Baca Juga :  Negeri Paling Aneh

Perempuan yang terdidik akan lebih mampu memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anaknya, memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara, serta turut serta dalam proses pembangunan nasional.

Dengan pendidikan yang baik, perempuan dapat berperan sebagai agen perubahan yang membawa bangsa menuju kemajuan dan kesejahteraan.

Namun, meskipun peran perempuan semakin diakui, masih terdapat tantangan yang harus dihadapi.

Diskriminasi gender, keterbatasan akses terhadap pendidikan dan pekerjaan, serta stigma sosial masih menjadi hambatan bagi perempuan untuk berkontribusi lebih luas dalam masyarakat.

Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang mendukung pemberdayaan perempuan, mulai dari akses pendidikan yang merata, perlindungan hukum terhadap perempuan, hingga kesempatan yang lebih luas dalam dunia kerja dan kepemimpinan.

Pemberdayaan perempuan tidak hanya bermanfaat bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi seluruh masyarakat.

Perempuan yang mandiri secara ekonomi dan intelektual akan mampu menciptakan keluarga yang harmonis, membesarkan anak-anak yang berkualitas, serta berperan aktif dalam kehidupan sosial.

Dengan demikian, perempuan tidak hanya menjadi madrasah pertama bagi anak-anaknya, tetapi juga menjadi pilar utama dalam membangun peradaban yang maju dan berdaya saing.

Baca Juga :  Melek Agama dan Politik Melalui Antologi Puisi Negeri Daging Karya Ahmad Mustofa Bisri

Kesadaran akan pentingnya peran perempuan sebagai al-madrasatul ula harus ditanamkan sejak dini, baik melalui pendidikan formal maupun informal. Masyarakat harus memberikan dukungan penuh bagi perempuan untuk terus berkembang dan berkontribusi dalam berbagai bidang.

Sebab, keberhasilan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas generasi penerusnya, yang mana pendidikan pertama mereka berasal dari seorang ibu.

Perempuan memiliki peran yang sangat strategis dalam membangun peradaban bangsa, baik sebagai ibu yang mendidik anak-anaknya dengan nilai-nilai luhur, maupun sebagai individu yang berkontribusi dalam berbagai sektor kehidupan.

Dengan memberikan dukungan yang tepat bagi perempuan, baik dalam pendidikan, perlindungan hukum, maupun kesempatan kerja, maka kita sedang membangun fondasi yang kokoh bagi masa depan bangsa yang lebih cerah.

Oleh karena itu, sudah seharusnya kita menghargai dan mendukung peran perempuan dalam segala aspek kehidupan, karena dari perempuan yang cerdas dan berakhlak baiklah akan lahir generasi penerus yang akan membawa bangsa  menuju kejayaan.


*) Penulis lepas, tinggal di Jawa Barat

Berita Terkait

Gen Z dan Fenomena “Generasi Stroberi”: Antara Kreativitas dan Tantangan Ketahanan Mental
Pelanggaran Protokol Keamanan dalam Sektor Kesehatan: Dampak dan Solusi
Kretek: Rokok yang Berawal dari Obat?
Mental Health
Sneak Peek Deblis
Perempuan dan Perpustakaan Orang-orang Mati
Fenomena Penyiksaan Hewan dalam Cerpen “Tinggal Matanya Berkedip-kedip” Karya Ahmad Tohari
Upaya Memformulasikan Judicial Restrain dalam Hukum Positif di Indonesia

Berita Terkait

Kamis, 20 Februari 2025 - 18:37 WIB

Perempuan sebagai “Al-Madrasatul Ula” dan Peranannya dalam Membangun Generasi Masa Depan

Jumat, 20 Desember 2024 - 17:02 WIB

Gen Z dan Fenomena “Generasi Stroberi”: Antara Kreativitas dan Tantangan Ketahanan Mental

Sabtu, 7 Desember 2024 - 17:31 WIB

Pelanggaran Protokol Keamanan dalam Sektor Kesehatan: Dampak dan Solusi

Selasa, 29 Oktober 2024 - 07:24 WIB

Kretek: Rokok yang Berawal dari Obat?

Kamis, 17 Oktober 2024 - 22:35 WIB

Mental Health

Berita Terbaru

Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo (foto: dok. nolesa.com)

Daerah

Sayembara Kepala DLH Sumenep

Senin, 21 Apr 2025 - 10:01 WIB

Kepala Puskesmas Bluto, Sumenep, dr. Rifmi Utami ketika menyampaikan edukasi kepada JCH 2025 asal Kecamatan Bluto (Foto: ist/nolesa.com)

Daerah

Puskesmas Bluto Tunaikan Tugas Layani JCH 2025 Hingga Tuntas

Minggu, 20 Apr 2025 - 08:00 WIB