OJK Siapkan Beberapa Langkah untuk Meningkatkan Perlindungan Konsumen

Redaksi Nolesa

Jumat, 3 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (Antara via Infopublik.id)

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (Antara via Infopublik.id)

Jakarta, nolesa.com – Dalam rangka meningkatkan perlindungan konsumen, keamanan investor dan transaksi keuangan digital yang efisien, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan memperkuat pengembangan literasi keuangan digital.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso dalam sambutannya pada seminar internasional yang diselenggarakan OJK bersama Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) di Jakarta, Kamis (2/12/2021) kemarin.

“Ke depan, mengingat sifat transaksi keuangan digital yang canggih, OJK akan terus meningkatkan literasi digital masyarakat,” terang Wimbo Santoso dilansir dari Infopublik.id.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Acara seminar itu mengangkat tema “Financial Inclusion, Financial Consumer Protection and Financial Literacy in Asia and the Pacific”. Acara ini merupakan rangkaian kegiatan Satu Dasawarsa OJK dan bagian dari persiapan Indonesia di Presidensi G20 tahun 2022.

Dikatakan Wimboh, bahwa peningkatan literasi keuangan digital sangat diperlukan antara lain agar masyarakat tidak lagi terjebak dalam penawaran pinjaman online ilegal dan bisa memanfaatkan fintech lending atau platform keuangan digital lain yang terdaftar di OJK ataupun regulator lain.

Baca Juga :  Ridwan Hisjam Berjuang untuk Revolusi Energi Terbarukan Indonesia

Masih kata Wimbo, dalam aspek literasi keuangan digital ini, OJK juga mendorong rencana pemerintah untuk menerbitkan Peraturan Perlindungan Data Pribadi yang penting untuk melindungi data masyarakat dalam menggunakan jasa dan layanan jasa keuangan digital kedepan.

Selebihnya, guna memaksimalkan keamanan siber, OJK akan membentuk Satgas Keamanan Siber Industri Jasa Keuangan untuk mengembangkan kerangka keamanan siber secara proporsional melalui sinergi dengan pemangku kepentingan terkait.

Diantara rencana kebijakan OJK ke depan mengenai literasi keuangan digital ini antara lain: pertama, penerbitan regulasi perilaku pasar atau market conduct sektor jasa keuangan mengenai pengembangan produk keuangan.

Kedua, Menyediakan platform alternatif bagi nasabah untuk menyelesaikan perselisihan dengan lembaga keuangan;
Meningkatkan efektifitas mekanisme pengaduan konsumen di OJK melalui platform digital.

Lanjut Wimbo, berkenaan hubungan dengan OECD, Wimboh menawarkan untuk memperluas kerja sama OJK dengan OECD di luar bidang edukasi keuangan dan perlindungan konsumen, terutama sehubungan dengan keberadaan Indonesia sebagai Presidensi G20 hingga 2022.

Baca Juga :  Presiden Jokowi Puji Generasi Muda Papua

“Dengan Indonesia memimpin kepresidenan G20, saya yakin akan ada lebih banyak peluang bagi OJK dan OECD untuk terus bekerja sama dalam mengejar berbagai agenda kerja sama ekonomi internasional G20. Saya menantikan kesempatan itu,” tambah Wimbo.

Sementara itu Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pandemi Covid-19 memberikan seluruh negara di dunia pelajaran yang sangat berharga untuk menemukan pendekatan yang efektif dalam meningkatkan inklusi keuangan dengan tetap memperhatikan perlindungan konsumen di saat ekonomi dunia mengalami pergolakan.

“Sejalan dengan seminar yang dilaksanakan pada hari ini, salah satu agenda G20 yang akan dibahas nanti di tahun 2022 adalah berkaitan dengan prinsip perlindungan konsumen keuangan. Sehingga harapannya melalui seminar ini kita mendapatkan insight kebijakan apa yang perlu kita susun bersama untuk dapat melindungi konsumen di saat tingkat literasi keuangan kita masih rendah,” papar Sri Mulyani.

Baca Juga :  Hasil Pertemuan dengan Sejumlah Menteri, Presiden Jokowi Segera Keluarkan Inpres untuk Selesaikan Rekomendasi Tim PPHAM

Seminar ini dihadiri oleh delegasi dan para ahli OECD International Network on Financial Education (INFE), anggota dari G20/OECD Task Force on Financial Consumer Protection, perwakilan dari Global Partnership on Financial Inclusion (GPFI), anggota International Financial Consumer Protection Organisation (FinCoNet), serta perwakilan dari OJK, Kementerian Keuangan RI, World Bank, pejabat pemerintahan, organisasi internasional, akedemisi, sektor swasta dan LSM.

Dalam seminar tersebut, OECD memaparkan tentang beberapa fokus riset yang telah dilakukan untuk melihat dampak dari disrupsi pandemi terhadap industri keuangan, perlindungan konsumen, serta literasi keuangan.

OECD juga melaporkan beberapa perkembangan dari digitalisasi yang sedang berkembang pesat dan kebijakan yang diimplementasikan di berbagai negara dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Penulis : Aris
Editor : Dimas

Berita Terkait

Pemerintah Siapkan 1.574 Posko Kesehatan untuk Libur Nataru 2024/2025 di Seluruh Wilayah Indonesia
PDI Perjuangan Dukung Penuh Realisasi APBN 2025 untuk Kesejahteraan Rakyat
Bahas Tiga Hal Penting, Dubes Ukraina Vasyl Hamianin Bertemu Menag Nasaruddin
Kemkomdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024
Menko AHY Bicara Tantangan Pembangunan Infrastruktur
Berikut Jejak Kaderisasi 7 Alumni PMII di Kabinet Merah Putih
Prabowo-Gibran Resmi Dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI
Gelar Indonesia Privacy Leader Summit 2024: PRIVASIMU Bahas Tantangan Sanksi Pidana dan Gugatan PDP

Berita Terkait

Rabu, 25 Desember 2024 - 11:30 WIB

Pemerintah Siapkan 1.574 Posko Kesehatan untuk Libur Nataru 2024/2025 di Seluruh Wilayah Indonesia

Selasa, 24 Desember 2024 - 20:00 WIB

PDI Perjuangan Dukung Penuh Realisasi APBN 2025 untuk Kesejahteraan Rakyat

Minggu, 1 Desember 2024 - 07:31 WIB

Bahas Tiga Hal Penting, Dubes Ukraina Vasyl Hamianin Bertemu Menag Nasaruddin

Jumat, 29 November 2024 - 19:00 WIB

Kemkomdigi Dukung Kampanye Harbolnas dan BINA 2024

Senin, 11 November 2024 - 20:40 WIB

Menko AHY Bicara Tantangan Pembangunan Infrastruktur

Berita Terbaru

Ilustrasi (pixabay/nolesa.com)

Puisi

Puisi-puisi Tundra Alif Juliant

Rabu, 25 Des 2024 - 08:36 WIB