NU dan Muhammadiyah Terima Zayed Award Human Fraternity 2024

Redaksi Nolesa

Minggu, 11 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, NOLESA.com – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menerima Zayed Award Human Fraternity (ZAHF) 2024.

Atas capaian tersebut PBNU dan Muhammadiyah menyampaikan terima kasih kepada Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri karena berperan dalam ZAHF 2024 itu.

Ucapan terimakasih dua oraganisasi Islam tersebut disampaikan pada acara peringatan Isra’ Mi’raj dan Tasyakuran di Aula Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Minggu 11 Februari 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ucapan terimakasih kepada Megawati Soekarnoputri dari NU disampaikan oleh Ketua Badan Pengembangan Strategis PBNU Abdullah Azwar Anas. Sedangkan dari Muhammadiyah disampaikan oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti.

“Pertama-tama atas nama pribadi dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah, kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Hj Megawati atas perjuangannya sehingga Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama mendapatkan penghargaan Syekh Zayed Award 2024. Terima kasih bu sudah menjadi wasilah bagi Muhammadiyah,” kata Abdul Mu’ti dalam sambutannya.

Menurutnya, peran Megawati sebagai juri di Zayed Award 2024 dipandang sebagai penghormatan kepada Muhammadiyah akan peran-peran yang telah dilakukan selama ini, khususnya di bidang perdamaian.

“Alhamdulillah mendapat apresiasi internasional dengan wasilah Ibu Profesor Hj. Dr Megawati. Saya tidak tahu hadiahnya apa, yang jelas bukan sepeda,” kelakarnya.

Dia juga melihat peran Syekh Zayed bin Sultan Al-Nahyan sehingga ada penghargaan Zayed Award. Menurutnya, seharusnya ada juga Soekarno Award atau Megawati Award. Sebab, Soekarno sebagai bapak bangsa juga berperan menciptakan perdamaian dunia.

Baca Juga :  Dato' Lim Jock Hoi Ungkap Peran Indonesia di ASEAN

“Terlintas pemikiran, saya kira bangsa Indonesia perlu punya Syekh Award itu. Dan usul saya namanya adalah Soekarno Award atau Megawati Award,” ungkapnya.

Sementara itu, Azwar Annas juga mengucapkan terima kasih kepada Megawati.

Sementara itu, Mantan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri menceritakan perjuangannya saat menjadi dewan juri agar organisasi Islam, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah memenangkan penghargaan Zayed Award for Human Fraternity (ZAHF) 2024.

Mulanya, kata dia, dengan mendapatkan tawaran sebagai dewan juri dari Sekretaris Jenderal ZAHF Prof. Mohamed Abdusalam yang merupakan permintaan dari Imam Besar Al Azhar Prof Ahmad el Thayyeb. Namun demikian, dirinya sempat mempertanyakan tawaran tersebut.

“Lalu saya tanya kembali, lho kok beliau kenal saya? Rupanya beliau mengikuti terus sepak terjang perjuangan saya. Yang dikatakan oleh Bapak Sekjen bahwa Ibu (Megawati) ini salah seorang Ibu, perempuan, yang selalu memperjuangkan nasib banyak manusia, tetapi selain itu juga selalu memperjuangkan hak-hak kaum perempuan di seluruh dunia ini,” cerita Megawati di kawasan Jagakarsa, Jakarta, Minggu.

Megawati kemudian bersedia menjadi dewan juri dan meminta Ketua DPP Bidang Luar Negeri PDI Perjuangan Ahmad Basarah dan Duta Besar RI untuk Tunisia Zuhairi Misrawi untuk mendampingi dirinya.

“Karena kami boleh mengambil asisten begitu untuk bisa menjadi penghubung, seperti tadi yang telah dikatakan itu karena melalui Zoom dan lain sebagainya, dan saya belum punya pengalaman sama sekali sebagai juri,” ujarnya.

Megawati lalu mengajukan Muhammadiyah dan NU untuk masuk nominasi penerima penghargaan dan bersaing dengan 120 nominasi lainnya.

Baca Juga :  Pembahasan Kedelai Indonesia Hari Ini

Ia kemudian harus menghadapi adanya kocokan untuk mendapat tiga nominasi dan tiga nominasi cadangan. Nominasi itulah yang kemudian diserahkan kepada Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar untuk dipilih siapa pemenangnya.

Selanjutnya, Megawati mengatakan bahwa terdapat enam juri, termasuk dirinya. Namun demikian, hanya Megawati seorang berasal dari Asia.

Megawati dalam pikirannya menyampaikan dirinya akan kalah berdebat untuk memperjuangkan NU dan Muhammadiyah. Sebab, pikirnya, ia merupakan perempuan, Asia, wanita, dan seorang Muslim, sedangkan juri lainnya datang dari Barat.

Fase berikutnya, lanjut dia, adalah pengocokan awal, yang mengeluarkan 15 nominasi. Megawati bersyukur NU dan Muhammadiyah masuk dalam 15 nominasi itu.

“Lalu saya berpikir bagaimana saya bicara untuk supaya mulai meyakinkan mereka (dewan juri lainnya),” kata Megawati.

Megawati kemudian saat dipersilakan bicara sengaja menggunakan latar belakangnya untuk memengaruhi juri lainnya. Megawati mengenalkan diri pernah menjadi anggota parlemen tiga periode, Wakil Presiden, dan Presiden RI.

“Ketika saya bicara satu-satu, memperkenalkan diri saya adalah Ibu Megawati Soekarnoputri. Saya seorang perempuan. Saya sengaja men-trigger (memicu) supaya perempuan yang lainnya itu merasa bahwa ‘wow’, gitu kan,” tuturnya.

Megawati menceritakan bahwa setelah dirinya memperkenalkan diri seperti itu, maka dua juri lainnya tampak berbeda kepada dirinya.

Selanjutnya, Megawati menyampaikan bahwa dirinya sangat dekat dengan Muhammadiyah dan NU. Megawati menceritakan bahwa kakeknya merupakan pendiri Muhammadiyah dan pernah menjadi pengurus di Bengkulu.

Baca Juga :  Pernyataan Wapres Kiai Ma'ruf tentang Percepatan Vaksinasi

Megawati lalu menjelaskan kepada dewan juri lainnya bahwa NU dan Muhammadiyah ikut bertempur untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Muhammadiyah sejak 1912, sedangkan NU 1926.

“Jadi saya bilang kalau foundation (lembaga) ini adalah untuk perdamaian dunia dan perikemanusiaan, maka saya minta bahwa organisasi ini (NU dan Muhammadiyah) harus bisa dinominasikan,” kata Megawati.

Selain Megawati, juri lain ZAHF 2024 adalah Kardinal Leonardo Sandri (Prefect Emeritus of the Holy See Dicastery for Oriental Churches), Rebeca Grynspan Mayufis (Secretary General of the United Nation Conference on Trade and Development/UNTAC), Mantan Director General of UNESCO Irina Bokova.

Selain itu, Rabbi Abraham Cooper (Chair of the US Commission on International Religious Freedom) dan Mohamed Abdelsalam (Secretary General of Zayed Award for Human Fraternity and Secretary General of the Muslim Council of Elders).

Selain NU dan Muhammadiyah, ZAHF juga memberikan penghargaan kepada ahli bedah jantung dari Mesir yang terkenal di seluruh dunia, Sir Magdi Yacoub. Selain itu, juga untuk pemimpin rakyat kecil dari Chile, Suster Nelly Leon Correa.

Zayed Award didirikan pada tanggal 4 Februari 2019 sebagai kelanjutan dari pertemuan Imam Besar Al-Azhar Ahmed Al-Thayyeb dengan Paus Fransiskus di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, yang menghasilkan Deklarasi Abu Dhabi yang kemudian disebut dengan Dokumen Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Berdampingan. Zayed Award digelar untuk mengapresiasi individu dan entitas yang punya kontribusi besar terhadap kemajuan peradaban.

Penulis : Arif

Editor : Ahmad Farisi

Sumber Berita : Pdiperjuangan.id

Berita Terkait

Wamen Koperasi Apresiasi Pembentukan Koperasi Merah Putih Provinsi Maluku
Wakil Ketua Komisi IX DPR RI: Kesehatan Jemaah Sepulang Haji Tanggungjawab Kita Bersama
Dirjen KPM: Media Berkualitas Benteng Terakhir Lawan Misinformasi
Pesan Khusus Presiden Prabowo kepada Para Hakim
Presiden Prabowo Buka Pameran Pertahanan Internasional
Sesuai Edaran BPIP, Berikut Pedoman Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila 2025
Ketua DPR RI Desak Pemerintah Bubarkan Ormas Lakukan Aksi Premanisme
Kedatangan Presiden Macron Perkuat Hubungan Indonesia-Prancis yang Sudah Terjalin Sejak 1950

Berita Terkait

Kamis, 19 Juni 2025 - 16:46 WIB

Wamen Koperasi Apresiasi Pembentukan Koperasi Merah Putih Provinsi Maluku

Sabtu, 14 Juni 2025 - 02:48 WIB

Wakil Ketua Komisi IX DPR RI: Kesehatan Jemaah Sepulang Haji Tanggungjawab Kita Bersama

Jumat, 13 Juni 2025 - 22:44 WIB

Dirjen KPM: Media Berkualitas Benteng Terakhir Lawan Misinformasi

Jumat, 13 Juni 2025 - 01:38 WIB

Pesan Khusus Presiden Prabowo kepada Para Hakim

Rabu, 11 Juni 2025 - 23:44 WIB

Presiden Prabowo Buka Pameran Pertahanan Internasional

Berita Terbaru

(for NOLESA.COM)

Puisi

Puisi-puisi Ilham Wiji Pradana

Kamis, 19 Jun 2025 - 17:00 WIB

(for NOLESA.COM)

Resensi Buku

Teka-teki Kematian Aksara Berdarah

Kamis, 19 Jun 2025 - 14:54 WIB