Nilai Pujian Kepada Allah Swt, Dalam Kalimat Alhamdulillah

Redaksi Nolesa

Jumat, 23 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(for NOLESA.COM)

(for NOLESA.COM)

Oleh Sujono

MIMBAR, NOLESA.COM – Nilai pujian kepada Allah Swt, dalam kalimat Alhamdulillah sepenuh hati, jauh lebih baik dari nikmat itu sendiri.

Nabi Dawud As, pernah berseru kepada Tuhannya; “Tuhanku, anak Adam ini telah Kau beri pada tiap rambut ada nikmat di atas dan dibawahnya, maka bagaimana akan dapat menunaikan syukurnya kepada-Mu?”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Allah Swt, menjawab; “Hai Dawud, Aku memberi sebanyak-banyaknya dan rela menerima yang sedikit. Dan untuk mensyukuri nikmat itu, cukuplah bila engkau mengetahui bahwa nikmat yang ada padamu itu, dari Aku.” (Al-Hikam).

Hal tersebut diceritakan Allah Swt, kepada kita; “Kemudian akan Kami beri mereka (karunia Kami) di depan mereka, di belakang, di kanan, dan di kiri mereka. Dan akan engkau lihat (wahai Muhammad), sebagian besar dari mereka tidak bersyukur.” (QS: Al-A’raf: 17).

Baca Juga :  Antara Putusan MK dan UU Pilkada, Ke Mana KPU Harus Merujuk?

Sahabat…

Dalam ayat di atas, Allah Swt, menyatakan dengan sangat jelas bahwa tak banyak manusia yang mau bersyukur atas nikmat-Nya. Maka tak heran jika dalam satu do’anya, Nabi Saw, memohon;

“Ya Allah, jadikan aku termasuk orang yang sedikit, yaitu orang-orang yang senantiasa bersyukur.”

Syukur, berarti sadar bahwa sedari awal penciptaan, diri kita diberi anugerah yang luar biasa banyak oleh Allah Swt.

Bahwa Allah Swt, selalu memperhatikan, mencukupi hajat kehidupan, bahkan di saat kita belum mampu menyadari apa-apa saja yang menjadi hajat kebutuhan kita.

Baca Juga :  Masyarakat Pancasilais dan Generasi Penghafal

Sementara diri kita pada hakikatnya tidak memiliki andil apa pun atas segala yang kita raih.

Atas segala nikmat dan karunia-Nya yang teramat banyak tersebut, syukur merupakan hal yang sudah seharusnya dilakukan kepada Dzat Pemberi Nikmat.

Bahkan, kehendak Allah yang memberi kita kesempatan untuk bersyukur, juga layak untuk disyukuri. Karena syukur kita kepada Allah, tidak akan bisa mencukupi hak Allah untuk disyukuri. Mengingat, amal kita yang sedikit tidak sebanding dengan anugerah Allah yang melimpah dan tak terhitung.

“Syukur, adalah pembuka hati untuk menyaksikan karunia Tuhan. Hati yang terbuka akan menyadari bahwa dibalik setiap detail kenikmatan yang ada, terdapat kebesaran Allah Swt, dengan segala kelembutan-Nya,” begitu Ibnu Athaillah mengajarkan kepada kita.

Baca Juga :  Membangun Ruang Sosial Lansia di Era Digital

Syukur, adalah salah satu wujud penghambaan. Bentuk pengakuan atas lemahnya diri, sementara kebutuhan diri dan nasib ada di tangan-Nya.

Abdul Halim Mahmud, murid Syaikh Al-Azhar, pernah mengatakan; “Nilai pujian kepada Allah dalam kalimat ALHAMDULILLAH sepenuh hati, jauh lebih baik dari nikmat itu sendiri.”

Kata Beliau selanjutnya; “Ketahuilah, tiada Allah memberikan suatu nikmat pada hamba-Nya, kemudian hamba itu mengucap ALHAMDULILLAH, melainkan nilai pujian ALHAMDULILLAH itu jauh lebih besar dari nikmat yang diberikan.” (Al-Hikam).

Salam Jum’at!

*penulis lepas tinggal di Sumenep

Berita Terkait

Balasan Bagi Orang yang Sabar Tidak Lagi Ditimbang dan Diukur
Dzulhijjah: Sebuah Pelajaran untuk Tafakur di Bulan Suci
Anak Menjerit, Orang Tua Diam: Ketika Pesantren Jadi Trauma Awal
Terjebak Banjir dan Terjerembab ke Jurang: Catatan Liputan dari Patean
Menjadi KOPRI yang Apik: Gerakan Perempuan PMII Sumenep di Era Transformasi
Halalbihalal
Ciri-ciri Tua yang Sering Tidak Disadari Oleh Kita
Sejarah dan Perkembangan Hari Otonomi Daerah

Berita Terkait

Jumat, 13 Juni 2025 - 11:38 WIB

Balasan Bagi Orang yang Sabar Tidak Lagi Ditimbang dan Diukur

Jumat, 30 Mei 2025 - 15:00 WIB

Dzulhijjah: Sebuah Pelajaran untuk Tafakur di Bulan Suci

Minggu, 25 Mei 2025 - 20:45 WIB

Anak Menjerit, Orang Tua Diam: Ketika Pesantren Jadi Trauma Awal

Jumat, 23 Mei 2025 - 09:57 WIB

Terjebak Banjir dan Terjerembab ke Jurang: Catatan Liputan dari Patean

Jumat, 23 Mei 2025 - 09:17 WIB

Nilai Pujian Kepada Allah Swt, Dalam Kalimat Alhamdulillah

Berita Terbaru

(for NOLESA.COM)

Resensi Buku

Cinta Habis di Orang Lama itu Nyata Adanya

Sabtu, 14 Jun 2025 - 02:07 WIB