Pikiran negatif adalah hal yang lumrah dialami setiap manusia. Tetapi, banyak di antara kita yang tak menyadarinya. Padahal, pikiran negatif dapat berakibat fatal terhadap kehidupan. Misal, membuat hati tidak tenang dan galau.
Secara sederhana, pikiran negatif (negative thinking) biasanya berupa pikiran, perasaan, dan intuisi yang menyalahkan diri sendiri dan orang lain. Atau, dalam istilah ilmu psikologis (kejiwaan) dikenal dengan istilah obsisessve compulsive disorder.
Banyak faktor yang menyebabkan timbulnya pikiran negatif. Di antaranya, karena kurangnya wawasan keagamaan, pola asuh keluarga yang negatif, dan tidak memiliki tujuan hidup jelas; rutinitas negatif, pengaruh internal dan eksternal dan pengalaman masa lalu; konsentrasi hidup yang negatif, semangat hidup lemah dan hubungan sosial yang kurang baik.
Menurut Coky Aditya Z. Dalam bukunya yang berjudul Seni Hidup Bahagia denga Berpikir Positif (Laksana, 2020) seacara psikis pikiran negatif dapat menyebabkan perasaan tidak tenang dan rasa kesepian (gelisah), yang pada akhirnya akan mengakibatkan beberapa gejala perilaku tidak baik, seperti mengurangi makan dan penyalahgunaan obat-obat terlarang.
Sedangkan secara fisik, pikiran negatif yang berlangsung secara terus-menerus bisa meresonansi organ-organ tubuh tertentu, yang bisa membuat organ-organ tubuh tidak berfungsi maksimal. Adapun akibat selanjutnya, ialah dapat menimbulkan berbagai penyakit degeneratif, mulai yang ringan hingga yang fatal.
Lalu, karena begitu fatalnya akibat pikiran negatif terhadap kehidupan manusia. Ada beberapa cara yang bisa mengubah pikiran negatif menjadi kekuatan positif upaya mencapai hidup bahagia yang saya kutip dari buku Coky Aditya Z itu. Pertama, kita harus menenangkam pikiran. Bila pikiran kita aneh-aneh (negatif), salurkanlah pikiran Anda pada hal-hal yang menyenangkan dan menenangkan. Misal, mendengarkan musik dan berolarahraga.
Kedua, mengenali diri sendiri. Caranya, pahamilah kekurangan dan kelebihan kita, ketahuilah apa yang kita sukai dan tidak, dan kenalilah faktor-faktor yang dapat membuat kita bahagia.
Ketiga, menerima diri sendiri apa adanya. Jika selama ini kita berpura-pura menjadi orang lain, karena menganggap diri kita penuh dengan berbagai kekurangan, hentikan hal itu sekarang juga. Tarik napas dalam-dalam dan terima semua kekurangan sebagai bagian dari diri kita.
Keempat, afirmasi diri. Setelah kita benar-benar percaya terhadap hal-hal positif, masukkanlah kepercayaan itu pada pikiran alam bawah sadar kita, dan secara otomatis pikiran sadar Anda akan menjadikan kepercayaan positif itu menjadi tindakan nyata.