Sumenep, NOLESA.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur berupaya keras tekan harga beras. Salah satunya dengan gencar melakukan operasi pasar.
Operasi pasar itu dilakukan sejak awal Februari. Selama operasi pasar Pemerintah Kabupaten Sumenep menggandeng Bulog Madura.
“Operasi pasar terus dilakukan di beberapa titik yang sudah ditentukan,” kata Bupati Sumenep Haji Achmad Fauzi Wongsojudo, Kamis 22 Februari 2024.
Ketua DPC PDIP Sumenep itu mengungkapkan operasi pasar sebagai upaya menekan kenaikan harga besar dilakukan dua kali selama sepekan.
“Yang pasti operasi pasar itu kita lakukan dua kali dalam seminggu,” sebut suami Hj Nia Kurnia Fauzi.
Menambahkan, Kepala Bagian Perekonomian Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Sumenep, Dadang Dedy Iskandar mengatakan, titik operasi yang sudah ditentukan itu Pasar Bangkal dan Pasar Anom, Kecamatan Kota Sumenep dan kecamatan yang minim penghasil gabah dan beras.
“Operasi pasar kita lakukan dua kali dalam sepekan dengan menggelontorkan 5 ton beras medium (Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP) dengan HET Rp10.900,- perkilogram yang dikemas ukuran 5 kilogram,” terang Kabag Dadang.
Kabag Dadang juga menyampaikan operasi pasar direncanakan tidak hanya berkutat di kecamatan daratan saja melainkan juga akan dilaksanakan di kecamatan kepulauan.
“Memang ada rencana untuk menggelar operasi pasar di kecamatan kepulauan. Tapi kami masih melakukan koordinasi dengan Bulog terkait ketersediaan stok dan akomodasinya,” jelasnya.
Selain itu, kata Kabag Dadang, pada 2024 ini stok beras SPHP dari Bulog tersedia 100 ton. Angka ini bisa bertambah menjadi 300 ton beras, karena pada 2023 lalu beras SPHP yang tersalurkan dari Bulog untuk wilayah Kabupaten Sumenep mencapai 225 ton.
“Tahun ini stok beras SPHP dari Bulog dipastikan naik dibanding 2023 lalu,” ujar dia.
Karena itu, Kabag Dadang meminta masyarakat Kabupaten Sumenep tidak khawatir terhadap ketersediaan beras. Stok beras aman hingga lebaran Idulfitri 1445 Hijriah.
“Jelang Bulan Puasa hingga Hari Raya Idulfitri 1445 hijriah, untuk beras aman. Ada 100 ton beras SPHP yang terus disalurkan tiap minggunya melalui operasi pasar. Jadi, masyarakat tidak perlu resah,” pungkas Kabag Dadang.
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi