Sumenep, NOLESA.com – Dalam rangka mewujudkan keamanan pangan di Kabupaten Sumenep, Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya menggelar Forum Advokasi Program Keamanan Pangan Terpadu.
Forum Advokasi Program Keamanan Pangan Terpadu ini digelar di Ruang Rapat Potre Koneng Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumenep, Selasa 28 Mei 2024.
Tujuan diadakannya forum tersebut untuk meningkatkan komitmen dan peran aktif para pemangku kepentingan dalam mewujudkan desa pangan aman, pasar pangan aman berbasis komunitas, dan pangan jajanan anak usia sekolah (PJAS) di Kabupaten Sumenep.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Plt Kepala BBPOM Surabaya, Budi Sulistyowati, melalui Retno Chatulistiani selaku Pengawas Farmasi Makanan Ahli Madya BBPOM Surabaya, mengungkapkan jika Kabupaten Sumenep termasuk dari lima kabupaten di Jawa Timur yang menjadi lokus Program Prioritas Nasional Keamanan Pangan Terpadu tahun 2024.
“Tujuan kegiatan hari ini adalah tindak lanjut dari komitmen sebelumnya terkait hal itu,” terang Retno Chatulistiani.
Dari itu, kata Retno Chatulistiani dengan adanya forum advokasi tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan komitmen para pemangku kepentingan dalam mewujudkan keamanan pangan di Kota Keris ini.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Sumenep Ellya Fardasah, mengaku prihatin atas meningkatnya kasus diabetes pada anak.
“Diabetes tidak lagi menjadi penyakit yang hanya dialami orang dewasa. Faktanya, anak-anak juga semakin rentan terkena diabetes,” terang Kadis Elly.
Menurutnya, gaya hidup kurang sehat dan konsumsi makanan manis yang berlebihan menjadi faktor utama penyebab meningkatnya kasus diabetes pada anak. Dia mengutip data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kasus diabetes pada anak telah meningkat hingga 70 kali lipat sejak 2010.
“Peningkatan yang drastis ini diduga akibat perubahan gaya hidup anak-anak saat ini, yang banyak menghabiskan waktu dengan gadget sehingga kurang beraktivitas fisik atau berolahraga. Selain itu, konsumsi makanan dan minuman manis yang mudah didapat menjadi faktor pemicu lainnya,” papar Kadis Elly.
Oleh sebab itu, Kadis Elly menekankan bahwa keamanan pangan merupakan salah satu kunci untuk mencegah diabetes pada anak. Dan berharap peran orang tua supaya selalu waspada terhadap berbagai penyebab diabetes pada anak.
“Para orang tua perlu lebih berhati-hati dan memperhatikan gaya hidup serta pola makan anak-anak untuk mencegah penyakit yang berbahaya ini,” pesannya.
Untuk diketahui, forum advokasi tersebut menghasilkan beberapa kesepakatan, di antaranya penetapan desa, pasar, dan sekolah yang akan menjadi lokus program prioritas nasional keamanan pangan terpadu.
Di antaranya Desa Tanah Merah Kecamatan Saronggi, Pasar Marengan, SMPN 1 Sumenep, SMPN 5 Sumenep, SMPN 2 Saronggi, SDN Pajagalan 2, dan SD Al-Wathoniyah
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi