Bupati Haji Fauzi: Berpihak pada yang Lemah

Redaksi Nolesa

Minggu, 24 Maret 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh : Rusydiyono

Ada anggapan bahwa menjadi pemimpin daerah setingkat kabupaten tidaklah mudah. Lebih-lebih dengan waktu yang terbatas. Namun, di tangan Bupati Haji Achmad Fauzi Wongsojudo dengan kepemimpinan gotong-royongnya, anggapan itu kehilangan kebenarannya.

Meski memimpin Sumenep dengan waktu terbatas, dan harus berjibaku dengan tantangan Covid-19 sejak awal hingga pertengahan kepemimpinannya (2020-2022), Bupati Haji Fauzi membuktikan kepada kita bahwa keterbatasan waktu dan kondisi yang kala itu tidak bersahabat bukanlah alasan untuk tidak bergerak maju.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sebelum dilanjutkan, saya pertegas bahwa tulisan ini adalah kesaksian saya tentang kerja-kerja politik Bupati Haji Fauzi, khususnya dibidang sosial kemasyarakatan. Sebagai kuli tinta biasa, tentulah catatan ini jauh dari kata sempurna. Namun begitu, catatan ini saya anggap penting untuk dituliskan. Sebab, bagi saya, kepingan-kepingan kebaikan yang pernah dia lakukan masih berserakan bak potongan puzzle dan perlu disusun sehingga bisa menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya.

Baca Juga :  Hari Penghapusan Siaran Analog Indonesia: Migrasi ke Era Digital

Berpihak pada yang Lemah

Saya ingin memulai catatan ini dengan potongan QS. Al-Maidah: 2 yang berbunyi: “Tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan.” Pesan utama dari ayat ini adalah tolong menolong dalam kebaikan.

Dalam menjalankan pemerintahan, pesan QS. Al-Maidah ayat 2 itulah yang selalu dipegang oleh Bupati Haji Fauzi.

Terbukti, dalam setiap acara pemerintahan Bupati Haji Fauzi selalu memulainya dengan memberi santunan kepada anak yatim. Bisa dikatakan, hal semacam ini sudah menjadi tradisi tersendiri dalam kepemimpinan Bupati Haji Fauzi. Melalui tradisi semacam itu, ia seperti hendak mengatakan kepada publik bahwa, kelompok masyarakat tidak mampu harus mendapat pelayanan nyata dari pemerintah.

Keberpihakan pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Haji Fauzi juga terlihat nyata dalam memberdayakan kelompok pekerja rentan dan juga para guru ngaji. Di bawah kepemimpinan Bupati Haji Fauzi, para kelompok pekerja rentan diikutsertakan sebagai anggota BPJS Ketenagakerjaan agar bisa survive.

Baca Juga :  Implementasi Kurikulum Merdeka dan Pendidikan Inklusif di Indonesia

Sementara para guru ngaji, sejak awal memimpin Sumenep, Bupati Haji auzi menyediakan bantuan khusus bagi guru ngaji. Yang setiap tahunnya, anggaran bantuan ini terus dinaikkan sebagai penghargaan bagi mereka yang telah menggembleng generasi Sumenep.

Sementara di sisi lain, ia juga terus mendorong anak-anak yang kurang mampu untuk menggapai cita-cita pendidikannya. Hal ini, salah satunya, bisa dilihat dari adanya program beasiswa mahasiswa berprestasi namun kurang mampu. Pada tahun ini, tercatat ada ratusan mahasiswa berprestasi yang bersatus kurang mampu yang menjadi penerima beasiswa pemda.

Sementara itu, sebagai pemimpin yang menyadari betul tentang peran UMKM dalam menumbuhkan perekonomian lokal Sumenep, dalam setiap menyelenggarakan event, ia selalu mendorong penyelegara event agar melibatkan para pelaku UMKM. Hal itu dilakukan oleh Bupati Fauzi untuk mendukung usaha masyarakat kecil terus berkembang maju.

Baca Juga :  Cuaca Ekstrem

Menjelang mudik lebaran 2024, Bupati Fauzi juga memberikan layanan mudik gratis bagi warga Sumenep yang merantau/jaga toko kelontong di Ibukota Jakarta. Layanan ini merupakan inovasi dari seorang bupati muda kader PDI Perjuangan. Karena sebelumnya layanan mudik gratis hanya diperuntukkan bagi warga kepulauan saja, tidak untuk semua masyarakat perantau.

Terbaru, di bulan Ramadan tahun ini, Bupati Fauzi juga menggerakkan seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) dan kecamatan agar bergotong royong, bahu membahu menyiapkan takjil gratis bagi warga Sumenep agar bisa sedikit membantu meringankan beban ekonomi masyarakat yang kurang mampu dansedang berada dalam kondisi sulit.

Jurnalis Sumenep

Berita Terkait

Aneh?
Menghadapi Ujian Hidup Bersama Al-Qur’an dan Filosofi Teras
#KaburAjaDulu dan #IndonesiaGelap: Ekspresi Kekecewaan Generasi Muda yang Harus Disikapi dengan Bijak
Kodifikasi UU Pemilu, Sebuah Keniscayaan!
Teguran Islam untuk Catcalling: Menjaga Pandangan, Menghormati Perempuan
Mengupas Pola Asuh: Otoriter atau Suportif, Pilihan yang Membentuk Generasi
Israel-Hamas Sepakat Hentikan Perang: Akhir dari Konflik Palestina-Israel?
Membumikan Nilai-nilai Aswaja di Kalangan Gen Z

Berita Terkait

Senin, 31 Maret 2025 - 02:14 WIB

Aneh?

Senin, 24 Februari 2025 - 07:35 WIB

Menghadapi Ujian Hidup Bersama Al-Qur’an dan Filosofi Teras

Jumat, 21 Februari 2025 - 16:30 WIB

#KaburAjaDulu dan #IndonesiaGelap: Ekspresi Kekecewaan Generasi Muda yang Harus Disikapi dengan Bijak

Kamis, 20 Februari 2025 - 20:59 WIB

Kodifikasi UU Pemilu, Sebuah Keniscayaan!

Sabtu, 1 Februari 2025 - 09:30 WIB

Teguran Islam untuk Catcalling: Menjaga Pandangan, Menghormati Perempuan

Berita Terbaru

Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo (foto: dok. nolesa.com)

Daerah

Sayembara Kepala DLH Sumenep

Senin, 21 Apr 2025 - 10:01 WIB

Kepala Puskesmas Bluto, Sumenep, dr. Rifmi Utami ketika menyampaikan edukasi kepada JCH 2025 asal Kecamatan Bluto (Foto: ist/nolesa.com)

Daerah

Puskesmas Bluto Tunaikan Tugas Layani JCH 2025 Hingga Tuntas

Minggu, 20 Apr 2025 - 08:00 WIB