Blangkon Pak Bupati

Ahzam Habas

Sabtu, 18 Maret 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Opini, NOLESA.com — Dalam kehidupan masyarakat madura, istilah berkah menjadi kosa kata istimewa. Berkah bagi mereka berarti membawa manfaat, mengakibatkan kecukupan dan mendekatkan kepada kebaikan.

Ketika prilaku seseorang membawa manfaat bagi sesamanya, maka ia disebut pembawa berkah.

Ketika gaji dan penghasilan yang terbilang pas-pasan tapi mencukupi kebutuhan dan tak cepat habis maka disebut gaji yang membawa berkah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sejak memimpin Sumenep, Bupati Fauzi dikenal suka memakai blangkon. Masyarakat pun tahu, kemanapun pergi blangkonnya setia menemani.

Bukan hanya saat berkunjung menemui masyarakat atau memimpin rapat. Tapi saat santai pun blangkon selalu dikenakan.

Baca Juga :  Hari Inovasi Indonesia: Memacu Perubahan Menuju Masa Depan

Orang (mungkin) terheran-heran. Mengapa blangkon. Mengapa bukan peci atau sorban.

Padahal, para pejabat di Indonesia umumnya memakai peci. Sorban pun dalam kultur ketimuran diidentikkan dengan kesalehan dan ketebalan iman.

Dalam banner reaktivasi kereta api yang viral itu, gambar Bupati Fauzi juga sedang memakai blangkon. Ketika menerima penghargaan UHC 2023, lagi-lagi blangkon yang dipilih bukan peci.

Kita tahu, peci atau kopiah yang umumnya dipakai para pejabat dalam acara-acara formal kenegaraan itu diproduksi di Gresik. Begitu juga dengan sorban.

Sementara Blangkon yang dipakai Bupati Fauzi berasal dari sebuah desa terpencil di wilayah Kecamatan Rubaru, Banasare.

Desa Banasare lama dikenal sebagai sentra pengrajin blangkon lokal Sumenep. Proses pembuatannya 100 persen handmade (memakai tangan) dan pemasarannya pun masih terbilang konvensional.

Baca Juga :  Revitalisasi Kearifan Lokal sebagai Identitas Bangsa di Tengah Gempuran Ideologi Transnasional!

Bupati Fauzi menyadari untuk mengangkat derajat hidup para pelaku usaha kecil kerakyatan seperti kerajinan Blangkon di Banasare niscaya memerlukan sentuhan kebijakan dan pemanfaatan teknologi.

Bupati Fauzi berkeyakinan dengan bertumbuh kembangnya para pelaku UMKM akan berpengaruh positif pada pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Terlebih dalam perkembangannya, para pelaku UMKM merupakan satu-satunya sektor perekonomian kerakyatan yang paling menakjubkan.

Hanya pelaku UMKM yang mampu bertahan hidup, disaat sektor-sektor lain babak belur dihantam wabah corona yang melanda di seantero nusantara.

Dengan pertimbangan seperti itu, tak heran jika Bupati Fauzi membuat kebijakan tak tanggung-tanggung. Ia menjadikan blangkon sebagai ikon. Bukan hanya bagi dirinya. Setiap aparatur pada hari Jumat wajib memakai Blangkon tanpa kecuali.

Baca Juga :  Reforma Agraria dan Pembentukan Pasar Tanah di Indonesia

Lambat laun blangkon menjadi brand dan trademark Sumenep yang dikenal luas oleh masyarakat Indonesia hingga mancanegara. Hingga momen spesial bersejarah untuk Sumenep, saat Presiden Jokowi memakai blangkon dalam peresmian Bandara Trunojoyo.

Bupati Fauzi berhasil membuat kebijakan yang membumi. Blangkon pak Bupati berhasil menjadi simbol eksistensi dan upaya pelestarian kebudayaan Sumenep.

Blangkon Pak Bupati juga yang pada akhirnya membangkitkan usaha kecil kerakyatan. Blangkon pak Bupati membawa berkah (*)

Berita Terkait

Ketika Kemajuan Teknologi Malah Mendorong Kemunduran Logika
Demokrasi Sehat, Rakyat Berdaulat: Menuju Sumenep Bermartabat
Menanamkan Nilai
Anies Baswedan dan Partai Baru
Refleksi HUT RI Ke-79: Mengapa Bung Karno Memilih Bentuk Negara Kesatuan?
KPK dalam Jeratan Desentralisasi Korupsi
Dilarang Membuang Sampah di Sini
Cegah Politik Uang dalam Pilkada 2024

Berita Terkait

Sabtu, 7 Desember 2024 - 08:16 WIB

Ketika Kemajuan Teknologi Malah Mendorong Kemunduran Logika

Selasa, 12 November 2024 - 06:56 WIB

Demokrasi Sehat, Rakyat Berdaulat: Menuju Sumenep Bermartabat

Jumat, 25 Oktober 2024 - 06:48 WIB

Menanamkan Nilai

Selasa, 3 September 2024 - 08:59 WIB

Anies Baswedan dan Partai Baru

Sabtu, 17 Agustus 2024 - 10:13 WIB

Refleksi HUT RI Ke-79: Mengapa Bung Karno Memilih Bentuk Negara Kesatuan?

Berita Terbaru

Elmira Damayanti (kolase foto nolesa.com)

Puisi

Puisi-puisi Elmira Damayanti-Madura

Sabtu, 7 Des 2024 - 07:43 WIB