Bedanya Lebaran di Negara Arab dan Lebaran di Indonesia

Redaksi Nolesa

Jumat, 21 April 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Budaya, NOLESA.com — Idulfitri, atau yang lebih dikenal dengan sebutan Lebaran, merupakan hari raya yang sangat penting bagi umat Muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Meskipun perayaan Idulfitri memiliki makna yang sama untuk seluruh umat Muslim, namun terdapat beberapa perbedaan dalam tradisi dan budaya yang dilakukan oleh umat Muslim negara Arab dan di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa perbedaan dalam tradisi momentum Idulfitri umat Muslim di Indonesia dan umat Muslim negara Arab:

1. Hari Raya Idulfitri di Indonesia lebih akrab disebut Lebaran, sementara di negara-negara Arab dan sebagian besar dunia Muslim lainnya disebut sebagai Eid al-Fitr.

Baca Juga :  Bulan Suro Nanti, Keris Pusaka Milik Bupati Fauzi akan Dijamas di Tempatnya Para Empu

2. Sebelum Hari Raya Idulfitri tiba, umat Muslim di beberapa daerah di Indonesia melaksanakan tradisi takbiran. Takbiran adalah kegiatan bersama-sama mengucapkan takbir yang dilakukan selama sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Sementara di negara-negara Arab, takbiran dilakukan pada malam sebelum Idulfitri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

3. Tradisi ketupat, opor ayam, dan lontong sayur merupakan makanan khas Lebaran yang sering disajikan di Indonesia. Sedangkan di negara-negara Arab, makanan yang biasa disajikan selama Idulfitri adalah kue-kue tradisional, seperti maamoul dan kaak.

4. Di Indonesia, umat Muslim biasanya memberikan uang atau hadiah kepada keluarga, teman, dan kerabat pada hari Lebaran. Sedangkan di negara-negara Arab, umat Muslim memberikan hadiah berupa pakaian, perhiasan, atau parfum.

Baca Juga :  Tembakau Bukan Tanaman Asli Indonesia

5. Pada hari raya Idulfitri, umat Muslim di Indonesia biasanya mengenakan pakaian tradisional seperti baju kurung, kebaya, atau baju batik. Walaupun, belakangan pakaian tradisional ini hanya di berbagai daerah tertentu saja dan kebanyakan memakai pakaian koko. Sementara di negara-negara Arab, umat Muslim cenderung mengenakan pakaian tradisional mereka seperti thawb, bisht, atau abaya.

6. Tradisi mudik atau pulang kampung merupakan tradisi penting di Indonesia saat dan menjelang Lebaran. Banyak orang yang bepergian jauh untuk berkumpul dengan keluarga dan kerabat di kampung halaman mereka. Di negara-negara Arab, umat Muslim cenderung merayakan Idulfitri bersama-sama di rumah atau di masjid.

Baca Juga :  Mengenal Jepara, Kabupaten yang Terkenal dengan Seni Ukirnya

7. Di Indonesia, perayaan Idul Fitri biasanya berlangsung selama satu minggu, sementara di negara-negara Arab, Idulfitri hanya dirayakan selama tiga hari.

8. Itulah beberapa perbedaan dalam tradisi momentum Idulfitri umat Muslim di Indonesia dan umat Muslim di negara Arab. Walaupun ada perbedaan, namun semangat bersyukur dan bermaaf-maafan tetap menjadi hal yang paling penting dalam perayaan hari yang penuh mulia.


Penulis : Redaksi

Berita Terkait

Mengenal Jepara, Kabupaten yang Terkenal dengan Seni Ukirnya
Perkuat Identitas, Bupati Sumenep Bangun Tugu Keris Setinggi 17 Meter
Tembakau Bukan Tanaman Asli Indonesia
Setelah Dijamas Pusaka Keraton Sumenep Dikirab untuk Diserahkan kepada Bupati H. Fauzi
Rokat Pandhaba: Identitas Budaya yang Masih Terjaga
Semacam Mokel, Begini Asal Mula Tradisi Telasan Apen H-1 Idul Fitri di Sumenep
Gagasan Bupati Ji Fauzi Jadikan Sumenep Sebagai Kota Keris Diganjar Penghargaan
Eman-eman, Jangan Sampai Terlewatkan, Berikut Jadwal Event Oktober Bulannya Sumenep

Berita Terkait

Senin, 22 Juli 2024 - 05:24 WIB

Mengenal Jepara, Kabupaten yang Terkenal dengan Seni Ukirnya

Minggu, 21 Juli 2024 - 16:42 WIB

Perkuat Identitas, Bupati Sumenep Bangun Tugu Keris Setinggi 17 Meter

Sabtu, 20 Juli 2024 - 18:08 WIB

Tembakau Bukan Tanaman Asli Indonesia

Selasa, 16 Juli 2024 - 14:17 WIB

Setelah Dijamas Pusaka Keraton Sumenep Dikirab untuk Diserahkan kepada Bupati H. Fauzi

Jumat, 14 Juni 2024 - 13:11 WIB

Rokat Pandhaba: Identitas Budaya yang Masih Terjaga

Berita Terbaru

MA Nasy-Mut Candi Cetak Penulis Melalui Mimbar Akademik, Minggu 12/1/2025 (Foto: ist/nolesa.com)

Pendidikan

MA Nasy-Mut Candi Cetak Penulis Melalui Mimbar Akademik

Minggu, 12 Jan 2025 - 20:59 WIB

Mimbar

Akhir dari Presidensial Threshold

Selasa, 7 Jan 2025 - 05:10 WIB

Sekretaris BPBD Kabupaten Sumenep, Abd. Kadir (Foto: dok. pribadi)

Opini

Melibatkan Tuhan, Catatan Awal Tahun 2025

Kamis, 2 Jan 2025 - 20:23 WIB