Sumenep, nolesa.com – Masa depan Kabupaten Sumenep, butuh peran aktif dan kritik konstruktif dari semua pihak. Baik itu pemerintah, masyarakat, perguruan tinggi, juga media massa.
Guna mencapai tujuan mulia itu, maka peran aktif semua pihak itu harus dilakukan secara integratif, kolaboratif, dan berkelanjutan.
Khusus perguruan tinggi, lembaga ini dengan Tri Dharma yang selalu dijunjung tinggi, merupakan salah satu pilar penyangga dalam kemajuan sebuah daerah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Wakil Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur Hj. Dewi Khalifah pada saat membuka Focus Group Discussion (FGD) yang diadakan oleh Bappeda Sumenep beberapa waktu lalu menyampaikan, bahwasanya dalam sejarah perjalanan bangsa ini, perguruan tinggi telah banyak menorehkan prestasi dalam mencetak generasi yang andal.
“Program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) merupakan sebuah inovasi baru dalam dunia pendidikan tinggi di negeri ini, yang sangat prospektif guna mencetak kader bangsa yang berkualitas dan mendorong kemajuan daerah,” kata Wabup Nyai Eva, Selasa pekan lalu di Aula Potre Koneng Bappeda Sumenep.
Karenanya, Wabup Nyai Eva berharap melalui FGD tersebut bisa menyamakan persepsi dan meningkatkan kolaborasi semua stakeholder antara Pemkab Sumenep, OPD, dan BUMN juga perguruan tinggi mengenai implementasi program merdeka belajar kampus merdeka.
Sehingga, tegas Wabup Nyai Eva, program MBKM memberikan kontribusi nyata untuk Kemajuan Sumenep.
“Saya berharap FGD ini mendorong lahirnya inovasi kampus-kampus di Sumenep, sehingga akan memperkaya inovasi daerah,” harap Wabup Nyai Eva.
Sementara itu Kepala Bappeda Sumenep Yayak Nurwahyudi mengungkapkan bahwa MBKM merupakan program yang sangat strategis dalam mendukung pembangunan di Sumenep.
“Alasannya, mahasiswa dan civitas akademika kampus tidak hanya berkutat dengan program magang semata. Lebih dari itu bisa mendukung program prioritas pembangunan. Seperti, pengentasan kemiskinan, penurunan stunting, dan peningkatan IPM dan pemberdayaan masyarakat,” tutur Yayak.
FGD tersebut menghadirkan narasumber yang dinilai mumpuni, yakni Dr. Sjaifurrachman selaku Rektor Universitas Wiraraja. Dengan materi “Implementasi Merdeka Belajar : Peluang dan Hambatannya”.
Pemateri berikutnya, Prof. DR. Rahmat Hidayat, MM, Direktur Universitas Bahaudin Mudhary Madura) Dengan materi: “Meningkatkan inovasi daerah dengan program merdeka belajar”.
Dengan peserta FGD dari OPD, BUMN/BUMD dan perguruan tinggi yang ada di Sumenep.
Penulis : Arif
Editor : Dimas