Sumenep, NOLESA.com — Telinga tidak hanya berfungsi sebagai indera pendengar tetapi juga sebagai penyeimbang. Karena itu perlu dijaga kesehatannya.
Karena penyakit pada telinga tidak memandang usia. Karena penyakit telinga tidak hanya mengganggu pendengaran melainkan juga gejala penyakit lainnya pada tubuh.
Oleh sebab itu, sebagai antisipasi awal penting mengetahui gejala atau tanda-tanda telinga akan bermasalah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Seperti dijelaskan dokter Dyah Pertama Suryanti spesial THT di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Madura, Jawa Timur, salah satu penyakit telinga ada congek (corok: Madura) yaitu telinga mengeluarkan cairan bercampur nanah.
Dokter Dyah menyarankan jika ada seseorang yang mengalami gangguan telinga seperti itu, yang demikian itu jangan dianggap sepele. langkah pertama, langsung periksa ke dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT).
“Sebelum kita (membahas) macam infeksi telinga, kita perlu tahu anatomi telinga. Telinga itu dibagi tiga bagian, yaitu , telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam,” kata dokter Dyah dikutip nolesa.com dari kanal YouTube RSUD dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Jumat, 17 Juni 2022.
Menurut dokter Dyah, yang dimaksud telinga luar batasannya mulai dari luar sampai dengan gendang telinga. Gendang telinga ke dalam sampai labirin merupakan rongga telinga tengah.
Kemudian, di bagian belakang rongga tengah terdapat labirin yang merupakan awal saraf pendengaran, ini yang dimaksud dengan telinga dalam.
Sedangkan infeksi telinga bisa terjadi di beberapa bagian telinga itu. Baik telinga luar, tengah dan dalam. Infeksi yang terjadi di beberapa bagian telinga efeknya pun berbeda.
Seperti congek, dan gangguan ini merupakan infeksi di bagian telinga tengah.
“Infeksi di bagian tengah, awalnya ada tiga fase. Pertama, batuk pilek, panas dan ada gangguan di telinga. Fase kedua biasanya disertai nyeri. Nyeri yang hebat. Fase ketiga terjadi lubang di gendang telinga. Gendang telinganya pecah, akhirnya keluar cairan,” urai dokter Dyah.
Maka, apabila sudah merasakan gejala seperti itu demikian kendati masih di fase satu, dokter Dyah menyarankan segera periksa ke dokter agar tidak semakin parah.
“Ketika sudah di fase tiga, (gendang telinga) berlubang, tetap bisa diobati. Tapi rata-rata pasien yang datang, lubangnya sudah besar (karena lambat diobati),” paparnya mengakhiri penjelasannya.(*)
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi