Puisi-Puisi Faiki Hakiki

Redaksi Nolesa

Minggu, 21 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pertemuan (III)

Pagi itu, Ayina.
Dengan tidak sengaja
Mata ‘kita’ saling pandang,
Betapa hati ini angin
menggemuruhkan kata ingin.

Mentari di timur dan engkau di barat
Dari tengah aku menyaksikan keduanya
Betapa pagiku dibuat kacau
Ketika dua keindahan muncul
Secara bersamaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Maka ketahuilah, Ayina.
Saat mata kita saling beradu
Segala tentang rindu
Tiba-tiba bertemu dan bertamu

Istana Pers Jancukers, 26 Juni 2022 M.

Pertemuan (V)

Di simpang jalan itu, Ayina.
Tiba-tiba badai rindu riuh bergemuruh
Seketika mengghantam keras tubir hatiku,
Betapa ingatan ini runtuh
Menjelma puing-puing kenangan
Sepanjang malam menjelang subuh.

Kulum senyummu ialah sihir yang mengalir
Ke hilir nafasku serupa takdir.

Baca Juga :  Puisi-puisi Moh Zainur Rozy

Seperti biasa, malu selalu engkau piara
Sebagai riwayat temu penuh tanda
Atau bahkan percakapan tanpa canda.

kedipan matamu menyimpan isyarat
Hingga memabukkan orang-orang
Tiap kali hendak untuk memandang.

Senin, 18 Juli 2022 M.

Berjalan-Jalan di Tubuh Pagi
Berjalan-jalan di tubuh pagi
Ku susuri bias mentari ditepi
Melihat-lihat gambar panorama
Yang melukiskan riwayat tubuhmu.

Berjalan-jalan di tubuh pagi
Tatkala suara bising hanya nyaring
Kicau keluarga burung-burung kecil
Ditepi dahan yang menikmati
Suasana dari derai air mata embun .

Berjalan-jalan di tubuh pagi
Lamat-lamat tak kutemukan cahaya
Selain pada kenangan dikedalaman matamu.

Bukit Lancaran, 2022 M.

Musim Luka

Di kedalaman retina matamu yang sayu
Menyimpan denyar temaram cahaya rindu
Sekaligus menjadi tempat paling nyaman untuk berteduh.
Mencipta diam, serupa cinta Ali pada Fatimah dalam-dalam.

Baca Juga :  Puisi-puisi Khairul Yaqin

Saggupkah aku menahan gejolak paling galak
Dalam hati yang diam-diam mengalir dzikir namamu
Bilamana perempuan selainmu memilih pergi
Mengasingkan diri dari pandanganku setiap hari
Menjadikanmu tempat paling tunggal untuk pulang
Dan menikmati sungging senyum manis
Sebelum pada akhirnya berjatuhan rintik-rintik gerimis
Paling tragis sepanjang ingatan kelam malam-malamku.

Siapakah yang sanggup merelai musim ingatan tentang kenangan
Pada setiap menitnya memancar sungging senyuman .
Tiba-tiba aku menjadi salah satu lelaki paling gagal
Membendung segala ricik-ricik rindu pada tiap waktu.

Maka dari itu,
Aku lupa merawat lukaku sendiri
Sebab otakku lebih sibuk mencintaimu setiap hari.

Annuqayah, 2022 M.

Kepada Ibu,

Baca Juga :  Sandiwara Akhir Bulan

Tak kuasa aku menanggung nasib dan sesal
Bilamana doamu selalu melangitkan namaku
Sepanjang sunyi di sepertiga malammu.

Hatiku berkali-kali mendadak keruh
Tetapi kerling air matamu yang suci
Mengembun dalam dadaku
Pada tiap langkah yang memendam kemarau panjang
Sepanjang perjalananku menyusuri hari-hari yang sepi.

Padamu ibu,
Sesekali aku belajar dari belaian kasihmu
Bahwa perjuangan itu butuh kobaran api
Yang selalu kau cipta di dalam tungku.

Tak lupa ku terbangkan ribuan burung terimakasih
Pada kalian yang tek henti-henti
Menjadi matahari dalam gulita hatiku

Annuqayah, 2022 M.


*Faiki Hakiki, santri aktif PP. Annuqayah Lubangsa. Merupakan Mahasiswa Ekonomi Syariah semester V Institut Ilmu Keislaman Annuqayah. Aktif berproses di Komunitas Penyisir Sastra Iksabad (PERSI).

 

Berita Terkait

Puisi-puisi Khalil Satta Èlman
Judol: Ilusi Kekayaan, Realita Kehancuran
Gonta-ganti Kebijakan, Guru Semakin Tertekan
Ketika Sarjana Pendidikan Pindah Haluan
Madura Menuju Provinsi: Gagasan Besar, Tantangan Nyata, Butuh Persiapan Serius
Puisi-puisi Cahaya Daffa Fuadzen
Antara Gojlokan, Bullying, dan Pentingnya Self-Defense dalam Dunia Pendidikan Pesantren
Berusaha Memandang Sudut Pandang Orang Tua melaui Buku Maafkan Kami Ya, Nak!

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 21:49 WIB

Puisi-puisi Khalil Satta Èlman

Selasa, 8 Juli 2025 - 18:43 WIB

Judol: Ilusi Kekayaan, Realita Kehancuran

Selasa, 8 Juli 2025 - 18:30 WIB

Gonta-ganti Kebijakan, Guru Semakin Tertekan

Selasa, 8 Juli 2025 - 13:39 WIB

Ketika Sarjana Pendidikan Pindah Haluan

Senin, 7 Juli 2025 - 21:23 WIB

Madura Menuju Provinsi: Gagasan Besar, Tantangan Nyata, Butuh Persiapan Serius

Berita Terbaru

Bupati Sumenep Resmi Luncurkan 334 Koperasi Merah Putih, Senin, 14/7/2025 (foto: IST)

Daerah

Bupati Sumenep Resmi Luncurkan 334 Koperasi Merah Putih

Senin, 14 Jul 2025 - 12:06 WIB

Momen pertemuan Menteri Meutya dengan Sekretaris Jenderal International Telecommunications Union (ITU), Doreen Bogdan-Martin, di Jenewa, Swiss, Rabu, 9/7/2025 (foto: ist)

Nasional

Menkomdigi Perkenalkan PP TUNAS ke ITU

Kamis, 10 Jul 2025 - 17:35 WIB

(for NOLESA.COM)

Puisi

Puisi-puisi Khalil Satta Èlman

Rabu, 9 Jul 2025 - 21:49 WIB