Jakarta, NOLESA.com – Ketua DPR RI Puan Maharani menyuarakan keprihatinannya terhadap meningkatnya jumlah perempuan yang menjadi korban pinjaman online (pinjol). Ia menilai, fenomena ini mengancam peran perempuan sebagai pilar keluarga dan agen pembangunan bangsa.
“Negara harus memastikan tersedianya layanan keuangan yang aman dan ramah bagi perempuan, terutama mereka yang menjadi kepala keluarga,” ujar Mbak Puan di Jakarta, seperti dikuti pdipjawatimut, Rabu, 30 April 2025.
Menurut politikus PDI Perjungan ini, Data Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta mencatat, dari 2018 hingga 2024, terdapat 1.944 pengaduan korban pinjol, mayoritas berasal dari Jabodetabek. Dari jumlah tersebut, 62 persen adalah perempuan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Penelitian Departemen Kriminologi FISIP UI pada 2022 juga menunjukkan perempuan mengakses pinjol demi memenuhi kebutuhan rumah tangga, pribadi, dan usaha kecil.
Namun, pinjaman yang awalnya dianggap solusi jangka pendek justru kerap menjerat peminjam dalam siklus utang berkepanjangan akibat bunga tinggi dan skema pembayaran yang membingungkan.
Puan mendesak pemerintah serta otoritas keuangan untuk memperketat regulasi industri pinjol dan memastikan suku bunga pinjaman lebih wajar. Ia juga menekankan pentingnya edukasi keuangan kepada masyarakat, terutama perempuan.
“Penting bagi perempuan memahami risiko pinjol agar tak terjebak dalam jeratan utang,” kata cucu Bung Karno itu.
Mbak Puan memastikan DPR RI akan memberi perhatian khusus pada kesejahteraan perempuan melalui kebijakan yang mendorong akses keuangan yang sehat dan inklusif.
“Kami berkomitmen memperjuangkan regulasi yang melindungi perempuan dari praktik keuangan yang eksploitatif,” tutup Mbak Puan.(*)
Penulis : Arif
Editor : Ahmad Farisi
Sumber Berita : pdiperjungan-jatim.com