Perlu Bersepakat untuk Kondusif

Redaksi Nolesa

Selasa, 16 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi (foto: istimewa)

Ilustrasi (foto: istimewa)

Oleh Diyo Alvarez

(Penulis tinggal di Yogyakarta)


Pilkada serentak 2024 yang bakal digelar pada November mendatang merupakan momentum penting bagi demokrasi di Indonesia. Menjaga kondusifitas selama proses ini sangat krusial karena berbagai alasan yang meliputi stabilitas politik, keamanan publik, dan kepercayaan masyarakat terhadap institusi demokratis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Pertama-tama, stabilitas politik adalah fondasi bagi pembangunan nasional. Ketika Pilkada berlangsung dalam suasana yang kondusif, partisipasi publik dapat ditingkatkan, pemilih merasa aman untuk memberikan suaranya tanpa tekanan atau intimidasi. Hal ini mendukung terwujudnya kompetisi yang sehat antar-kandidat dan partai politik, serta mendorong terpilihnya pemimpin yang memiliki legitimasi yang kuat.

Baca Juga :  Menjaga Alam

Keamanan publik juga menjadi fokus utama selama Pilkada. Dalam suasana yang kondusif, risiko konflik sosial, kekerasan, atau tindak kejahatan terkait politik dapat diminimalisir. Penegakan hukum yang adil dan tegas perlu dijamin untuk menjaga ketertiban selama periode kampanye dan pemilihan.

Selain itu, menjaga kondusifitas Pilkada juga penting untuk memelihara kepercayaan masyarakat terhadap proses demokrasi. Ketika masyarakat percaya bahwa Pilkada berlangsung secara fair, transparan, dan tanpa kecurangan, mereka akan lebih termotivasi untuk berpartisipasi dalam proses politik. Ini berarti tingkat partisipasi yang tinggi dapat meningkatkan legitimasi hasil pemilihan serta memperkuat kualitas representasi politik di tingkat lokal.

Baca Juga :  Islam Nusantara sebagai Solusi

Tantangan untuk menjaga kondusifitas Pilkada serentak 2024 tentu tidak sedikit. Diperlukan komitmen dari seluruh stakeholder, termasuk pemerintah, aparat keamanan, partai politik, kandidat, dan masyarakat umum untuk mengedepankan sikap toleransi, menghormati perbedaan pendapat, serta menyelesaikan konflik secara damai.

Pemerintah memiliki peran penting dalam menciptakan regulasi yang mendukung proses yang adil dan transparan, sementara masyarakat perlu dilibatkan dalam pengawasan dan pemantauan proses Pilkada. Media massa juga berperan sebagai penjaga independensi dan objektivitas dalam memberikan informasi kepada publik.

Baca Juga :  Membumikan Nilai-nilai Aswaja di Kalangan Gen Z

Dengan menjaga kondusifitas Pilkada serentak 2024, Indonesia dapat menunjukkan kematangan demokrasi serta memberikan contoh positif bagi negara-negara lain di kawasan ini. Hal ini tidak hanya menguntungkan bagi stabilitas politik dan sosial di dalam negeri, tetapi juga menguatkan posisi Indonesia di kancah internasional sebagai negara demokratis yang matang dan stabil.

Berita Terkait

Teguran Islam untuk Catcalling: Menjaga Pandangan, Menghormati Perempuan
Mengupas Pola Asuh: Otoriter atau Suportif, Pilihan yang Membentuk Generasi
Israel-Hamas Sepakat Hentikan Perang: Akhir dari Konflik Palestina-Israel?
Membumikan Nilai-nilai Aswaja di Kalangan Gen Z
Melibatkan Tuhan, Catatan Awal Tahun 2025
Ketika Kemajuan Teknologi Malah Mendorong Kemunduran Logika
Demokrasi Sehat, Rakyat Berdaulat: Menuju Sumenep Bermartabat
Menanamkan Nilai

Berita Terkait

Sabtu, 1 Februari 2025 - 09:30 WIB

Teguran Islam untuk Catcalling: Menjaga Pandangan, Menghormati Perempuan

Sabtu, 25 Januari 2025 - 14:18 WIB

Mengupas Pola Asuh: Otoriter atau Suportif, Pilihan yang Membentuk Generasi

Sabtu, 18 Januari 2025 - 15:17 WIB

Israel-Hamas Sepakat Hentikan Perang: Akhir dari Konflik Palestina-Israel?

Jumat, 17 Januari 2025 - 17:54 WIB

Membumikan Nilai-nilai Aswaja di Kalangan Gen Z

Kamis, 2 Januari 2025 - 20:23 WIB

Melibatkan Tuhan, Catatan Awal Tahun 2025

Berita Terbaru

Dendam (Ilustrasi Pixabay)

Cerpen

DENDAM

Sabtu, 15 Feb 2025 - 07:00 WIB