Jakarta, NOLESA.com – Berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia, sampai minggu ke-17 2024, di Indonesia tercatat 88.593 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) Dengan 621 kasus kematian di Indonesia.
Sedangkan kasus kematian akibat DBD atas dasar laporan dari 456 kabupaten/kota di 34 provinsi di belahan Indonesia, kematian akibat DBD terjadi di 174 kabupaten/kota di 28 provinsi.
Maka dari itu, masyarakat diimbau agar memahami tanda-tanda dan gejala dari DBD itu sendiri. Sebagaimana penjelasan Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) Prof. Dr. dr. Erni J. Nelwan. Ph.D, Sp.PD, K-PTI, FACP, FINASIM terdapat beberapa tanda-tanda dan gejala DBD, antara lain mendadak demam tinggi, sakit kepala, nyeri pada tulang dan otot.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kemudian timbul bercak kemerahan, hidung berdarah, sakit di belakang mata, mual dan muntah, serta kelelahan. Namun, gejala nggak khas, yah, tapi dominannya demam,” kata Prof. Erni, seperti dikutip infopublik.
Untuk diketahui, ASEAN Dengue Day (ADD) diperingati pada 15 Juni setiap tahunnya. ADD resmi diperingati sejak 15 Juni 2010 berdasarkan gagasan dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 ASEAN di Hanoi, Vietnam, pada 30 Oktober 2010.
Indonesia menjadi pelopor peringatan Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN pada 15 Juni 2011. Deklarasi Jakarta melawan DBD disepakati oleh 11 negara ASEAN untuk memperkuat kerja sama dan komitmen regional dalam upaya pengendalian Demam Berdarah Dengue.
Penulis : Arif
Editor : Ahmad Farisi