Menjadi seorang ibu sekaligus penulis memang tidak mudah. Apalagi jika sudah memiliki buah hati sebagai pelengkapnya. Hmmm … rasanya pasti campur aduk. Namun, bukan berarti keduanya tidak dapat berjalan dengan seimbang.
Justru jika itu bisa dilakukan, seorang wanita akan layak dikatakan berhasil dan cerdas apabila semua mengalir secara rapi dan terkonsep. Terlebih, hal itu pasti menjadi kebanggaan tersendiri bagi seorang wanita. Lalu, bagaimana sih caranya ibu pekerja sekaligus penulis dapat melalui hari-hari yang superpadat, tapi sangat mengasyikkan dan tertata dengan baik?
Nah, Anda bisa menyimak beberapa tips di bawah ini agar tetap dapat menulis di sela-sela bertugas sebagai ibu dan pekerjaan di kantor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tidak stres
Stres sangat berpengaruh terhadap kondisi psikis seseorang. Buang stres tersebut jauh-jauh dengan cara hangout dengan teman-teman kantor, atau sesekali makan malam romantis dengan pasangan. Dengan begitu, stres akan berkurang atau hilang secara perlahan. Aktivitas rumah tangga, tugas di tempat kerja, maupun menulis akan tetap berjalan dengan lancar.
Istirahat yang cukup dan jangan bergadang
Usahakan istirahat yang cukup setelah melakukan berbagai kegiatan. Memang tidak mudah. Namun, jika disiasati dengan bijak, Anda akan menemukan ritme sendiri dalam mengatur waktu. Sehingga tetap bisa menikmati masa-masa free time di sela-sela pekerjaan, kegiatan rumah tangga, juga kegiatan dengan pasangan dan anak. Bagaimana caranya? Ya, salah satunya hindarilah bergadang. Sebab, bergadang dapat melemahkan fisik dan membuat mata Anda semakin lelah setelah bekerja seharian. Bukan berarti Anda tidak diperbolehkan menulis pada waktu dini hari. Beberapa penulis bahkan memilih waktu tersebut karena cenderung lebih tenang. Jika Anda salah satu yang ingin mengikuti cara itu, tidurlah lebih awal. Dengan begitu, fisik Anda lebih fresh pada saat menulis.
Jangan lupa senyum
Kalau Anda sudah merasa terlalu suntuk dengan seabrek kegiatan rumah tangga dan kantor, jangan lupa untuk senyum, ya. Selain menjadi salah satu bentuk ibadah, tularkan virus itu pada orang lain. Sehingga dapat menciptakan suasana yang harmonis dan tidak kaku saat Anda berinteraksi dengan orang banyak. Bukan itu saja, dengan tersenyum juga dapat membangkitkan gairah menulis dalam diri Anda. Sebenarnya sepele. Namun, memang terbukti sangat berpengaruh dengan hasil karya yang Anda buat. Semakin banyak tersenyum, maka karya Anda semakin mengalir.
Menyaring bahan tulisan melalui sharing dengan teman
Sharing dengan teman kantor juga merupakan salah satu cara agar Anda tetap bisa menulis di sela-sela padatnya aktivitas. Dengan sharing, Anda bisa memperluas pengetahuan tentang apa saja. Cerita dari teman juga setidaknya dapat memengaruhi suasana hati Anda saat itu. Misalnya, teman Anda bercerita sesuatu yang lucu atau konyol, otomatis akan membuat Anda tertawa. Maka, rasa penat selama seharian karena berkutat dengan pekerjaan hilang dengan sendirinya. Anda juga dapat menyaringnya menjadi bahan untuk tulisan yang akan Anda buat.
Menulis dengan gawai
Mungkin, bagi sebagian orang, agak sulit menulis dengan menggunakan gawai. Padahal, sebenarnya justru sangat mengasyikkan dan efisien. Sebab, Anda bisa melakukan kegiatan lain saat menulis dengan menggunakan gawai. Apalagi bagi Anda yang sudah memiliki anak. Misalnya, sambil mengawasi anak bermain, menemani anak tidur. Menulis dengan gawai juga bisa Anda lakukan di mana saja. Di rumah, di kantor, di angkutan umum, di kafe dan lain sebagainya.
Nah, dari semua tips di atas, kira-kira mana yang belum Anda lakukan? Atau jangan-jangan malah belum sekali? Wah, jangan sampai itu terjadi. Sebab, tidak ada salahnya jika mencoba menerapkan beberapa tips tersebut, agar hidup Anda lebih terarah dan teratur. Yuk, berbenah diri dengan menjadi ibu pekerja yang tetap bisa membagi waktu dengan baik.
Semoga ulasan saya di atas dapat bermanfaat bagi Anda semua. Khususnya bagi ibu-ibu muda pekerja yang masih merasakan dilema dan mungkin bingung bagaimana mengatur waktu antara pekerjaan di rumah, kantor dan kegiatan menulis.
Semarang, Oktober 2021