Pada suatu malam yang gulita, seorang teman bercerita tentang rencana bisnisnya. Ada banyak hal yang diceritakannya, mulai dari peluang, strategi pemasaran, hingga tantangan dan huru-haranya tuntas diceritakannya.
Saya bukan pebisnis. Juga bukan ahli bisnis. Jadi, saya tidak banyak memberi komentar terhadap apa yang diceritakannya, kecuali support dan semangat yang saya berikan secara cuma-cuma.
Obrolan malam itu cukup panjang. Tanpa terasa masjid-masjid telah mengumandangkan panggilan-Nya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun begitu, pun rencana bisnisnya telah diceritakan dari bab pertama hingga bab terakhir, dan support serta semangat telah saya hibahkan secara suka rela, keragu-raguan masih saja menerornya.
Padahal, secara pribadi, rencana bisnis yang diceritakannya menurut saya cukup baik, bagus dan prospektif. Keragu-raguan yang meneror teman saya itu muncul dari rasa takut. Takut untuk gagal.
Meski demikian, saya tetap memaklumi. Karena teman saya ini baru mau merintis. Dan segala sesuatu yang ingin baru mau dirintis, saya mengakui (mungkin juga Anda) memang ‘tidak mudah’.
Dan, saya rasa, ‘rasa takut’ ‘was-was’ ‘ragu-ragu’ ‘takut gagal’ adalah gejala umum yang memang dialami setiap manusia ketika hendak melakukan sesuatu. Tentunya, begitupun juga saya.
Takut gagal adalah manusiawi. Karena kegagalan memang pahit. Dan saya rasa semua manusia dalam kesadarannya mengamini hipotesis ini.
Akan tetapi, pun bisa dibilang manusiawi, adalah tak elok bila rasa takut untuk gagal itu membatalkan iktikad baik kita untuk memulai sesuatu. Sebab, segala sesuatunya, tak bisa dimungkiri pasti akan pernah menuai kegagalan, meski mungkin tak semuanya, tetapi rata-rata begitu.
Tidak percaya? Tengoklah sederet nama-nama orang yang Anda anggap sukses. Mesti akan ada banyak cerita kegagalan demi kegagalan yang akan Anda dapati.
Bahkan, ada sebuah ungkapan bahwa: “untuk sukses, Anda harus gagal dulu.” Mengapa? Jawabannya karena ‘kesuksesan’, atau ‘keberhasilan’ adalah kegagalan yang terkelola; sebuah kegagalan yang dijadikan motivasi untuk terus mencoba, berjuang, berinovasi, hingga kegagalan demi kegagalan itu membangun kesuksesan untuk Anda.
Kegagalan adalah pintu menuju keberhasilan. Jika belum gagal, bagaimana mungkin kita akan berhasil?
Teruslah mencoba. Selangkah demi selangkah. Lakukan apa yang hendak ingin kita lakukan: berbisnis, menulis, melukis, bertani dll. dengan keberanian melawan rasa takut untuk gagal.
Lawanlah rasa takut untuk gagal itu. Karena pada dasarnya, yang membuat kita gagal, dan yang kita takuti, bukanlah kegagalan itu sendiri, melainkan pikiran kita tentang gagal.