Oleh: Muzayyanah*)
Bahasa Arab adalah bahasa yang kurang banyak diminati oleh para para peserta didik Hampir setiap jenjang pendidikan jarang sekali ada yang menyukainya.
Hal itu disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, bahasa Arab dianggap sulit untuk dipelajari. Sehingga dengan hal itu sangat jarang ada peserta didik yang mampu menuntaskan pembelajaran bahasa Arab.
Kedua, karena bahasa Arab dianggap tidak lebih penting daripada bahasa Inggris. Pasalnya, bahasa Inggris lebih keren dan lebih menjanjikan.Akibatnya, anak semakin tidak minat pada pelajaran bahasa Arab.
Minat adalah kecenderungan atau dorongan yang membuat setiap siswa tertarik untuk belajar dan memperdalam materi. Maka, ketika minat itu tidak ada, siswa pun sering kali abai terhadap pelajaran bahasa Arab. Menganggapnya membosankan dan tidak seru.
Selain itu ada juga yang menganggap bahwa bahasa Arab terlalu sulit untuk dipelajari dan tidak terlalu penting untuk masa depan. Hal ini berbanding terbalik dengan pembelajaran bahasa Inggris.
Padahal bahasa Arab dan bahasa Inggris sama-sama dua bahasa internasional yang penting untuk dipelajari. Tapi, mengapa lebih banyak siswa yang minat ke bahasa Inggris daripada bahasa Arab? Pertama, hal itu karena pola pengajaran bahasa Arab kurang memberikan kesan baik sejak awal pembelajaran.
Kedua, kurang dukungan dari lingkungan sekitar. Banyak yang menganggap pelajaran bahasa Arab tidak menarik. Banyak yang mengungkapkan bahwa belajar bahasa Arab itu sangat sulit, baik dari penyusunan kalimatnya, membaca, dan juga mengartikanya.
Dari itu, ke depan, guna mendorong minat siswa, sebaiknya pembelajaran bahasa Arab tidak hanya menggunakan satu metode saja, melainkan menggunakan beberapa metode dalam pembelajaran agar lebih menarik dan lebih berkesan mudah dan diminati oleh para siswa.
Untuk itu, ada beberapa cara yang menurut ahli dapat meningkatkan minat untuk belajar bahasa Arab, salah satunya metode fun learning, yaitu bermain sambil belajar (Kaewdang, 2002). Metode ini membiarkan peserta didik belajar sambil bermain dan mendorong anak-anak menjadikan pembelajaran menyenangkan.
Artinya pembelajaran bahasa Arab tersebut dikemas menjadi suatu sistem pembelajaran yang menyenangkan. Metode ini dapat melibatkan media seperti kartu bergambar, video, permainan dan sebagainya. Metode ini dapat memungkinkan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran bahasa Arab.
Di era teknologi yang serba canggih metode di atas menjadi mungkin untuk dilakukan, mengingat kita semua sudah bisa mengaksesnya dengan mudah. Teknologi pembelajaran amatlah penting diterapkan untuk mempercepat pemahaman siswa dan agar proses belajar menjadi lebih menarik lagi.
Sudah banyak situs website yang bisa dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan pemahaman terhadap pembelajaran bahasa Arab. Dengan bantuin teknologi tersebut belajar bahasa Arab tidak lagi dianggap kuno dan akan menjadi lebih menarik. Minat siswa untuk mempelajari bahasa Arab pelan-pelan akan tumbuh.
Sebenarnya banyak sekali cara yang dapat digunakan untuk mengemas pembelajaran bahasa Arab terkesan menarik dan menyenangkan. Namun, poin paling penting adalah bagaimana kita, guru, orang tua, dapat menarik perhatian dan minat siswa agar lebih menyukai pembelajaran bahasa Arab.
Selain itu, hal lain yang perlu kita lakukan adalah membangun kesadaran masyarakat bahwa bahasa Arab juga sama pentingnya dengan bahasa Inggris. Sehingga nantinya, para siswa juga mendapat lingkungan yang mendukung untuk belajar bahasa Arab.
*) Muzayyanah, Mahasiswa Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Tarbiyah IAIN Madura