Connect with us

Daerah

KKN IST Annuqayah Jembatani Masyarakat Lapataman Soal Pengelolaan Limbah Tambak Udang

Redaksi Nolesa

Published

on

FGD Pengelolaan Limbah Tambak Udang di Desa Lapataman Dungkek oleh KKN IST Annuqayah Guluk-Guluk berjalan sukses (Foto: istimewa)

Sumenep, NOLESA.com — Peduli lingkungan hidup Kuliah Kerja Nyata (KKN) 01 Institut Sains dan Tehnologi (IST) Annuqayah Guluk-Guluk gelar Focus Group Discussion (FGD) seputar lingkungan.

FGD yang diadakan KKN IST Annuqayah ini bertajuk “Sosialisasi Pengelolaan Limbah Tambak Udang, di Desa Lapataman, Kecamatan Dungkek”, Jumat, 18 Agustus 2022 di Desa Lapataman.

Dalam kegiatan ini turut mengundang anggota Komisi III DPRD Sumenep, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Camat Dungkek, Dan ramil, kapolsek dan masyarakat setempat,

Baca Juga :  Temukan Delapan Toko Menjual Rokok Ilegal di Hari Ke Dua

Ketua posko KKN IST Annuqayah Desa Lapataman Bukhori menjelaskan mahasiswa hendak menjadi jembatan antara eksekutif, legislatif serta petani tambak udang di ruang publik untuk mengoreksi dan mencari solusi.

Adapun penyajian dilakukan oleh dua narasumber yaitu Kepala DLH Arif Susanto, M Muhri selaku anggota Komisi 3 DPRD Sumenep yang memang tupoksi pengawasan dalam masalah lingkungan.

“Saya sangat mengapresiasi terhadap program ini, ini hal yang harus diperhatikan mahasiswa selain melakukan aksi demo, atau diskusi, mereka juga harus memperhatikan lingkungan,” kata Kadis LH Arif Susanto.

Baca Juga :  Harapan Ketua DPRD Sumenep pada Momentum HUT Bhayangkara ke-77

Arif-sapaan akrab Kadis LH Sumenep itu mengutarakan pihaknya siap bekerjasama dengan mahasiswa dan masyarakat untuk mendapatkan solusi yang efektif dari limbah tambak yang dirasa merugikan lingkungan.

“Saya siap hadir kalau masyarakat ataupun mahasiswa memanggil untuk turun ke lapangan tentang limbah tambak. Karena ini merugikan lingkungan,” imbuh mantan Camat Rubaru itu menegaskan.

Baca Juga :  Wajah Baru dan Misi Besar FKUB Sumenep

Sementara M. Muhri mengatakan ketika lingkungan rusak, yang akan merasakan imbasnya adalah anak cucu kita sendiri.

“Jadi mari kita sama-sama menjaga lingkungan agar terus sehat,” ajak Muhri.

Mantan aktivis PMII itu mengakui tambak udang memang menjadi penghasilan utama masyarakat Desa Lapataman.

“Namun juga harus diikuti dengan bergeraknya lingkungan sehat agar tidak merusak lingkungan itu sendiri,” katanya.(*)


Penulis : Hori/kontributor

Editor : Ahmad Farisi

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending