Magelang, NOLESA.COM – Ketua lembaga Saksi Pemenangan (LSP) Dewan Pengurus Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Magelang Miftakhur Munir mengungkapkan tim saksinya menemukan dugaan penggelembungan suara pada penghitungan suara caleg DPR RI yang menyebabkan berkurangnya suara partai.
Menurutnya, temuan dugaan penggelembungan suara itu ditemukan dalam proses rekapitulasi kedua suara pemilu tingkat Kabupaten yang berlangsung pada Jumat (1/3) di Atria Hotel. Dalam proses rekapitulasi ditemukan ada perbedaan antara plano C1 DPR RI dengan D1-nya. Khususnya di 11 desa.
“Yang disinyalir dari data kita yang ada temuan TSM, terstruktur, masif dan sistematis itu. Baru berlangsung di tiga desa, Donorojo, Deyangan dan Pasuruhan. Dan kami masih mempunyai data sekitar hampir 11 desa,” kata Munir dalam keterangannya pada Sabtu, (2/3).
“Lha itu penggelembungan itu konkrit atau pelaksananya itu melalui pergeseran dari plano C1, kemudian D, lha ini antara D dan 1 ini berubah jadi ada selisih. Katakanlah kalau dari plano C1-nya itu ada angka 10, itu di aslinya ada 15. Jadi bisa selisih 5. Dan itu terjadi di Kecamatan Mertoyudan yang baru kita hitung ulang, itu baru kita mendapatkan di 3 desa,” jelas Munir.
Adapun modus operandinya, menurut Munir, dilakukan dengan cara mengurangi suara partai, ada yang dikurangi satu, tiga, empat dan seterusnya.
Untuk itu, sebagai Ketua LSP DPC PKB Magelang dirinya bersama tim saksi pada saat itu meminta forum khusus untuk menghitung ulang suara dan Ketua KPU pun mengiyakan untuk diteruskan di pleno khusus untuk menindaklanjuti temuan tersebut.
“Saya minta kaukus untuk forum tersendiri menghitung temuan kita itu. Waktu itu, Pimpinan KPU mengiyakan permohonan kami sehingga diteruskan di pleno khusus yang menggarap tentang ini,” jelas Munir.
Munir mengatakan bahwa dirinya bersama tim saksi menginginkan proses penghitungan suara dilakukan secara jujur, tanpa ada kecurangan dan manipulasi. Sebab, itulah yang diamanahkan partai kepadanya bersama tim saksi.
“Kita pun juga sebagai amanah dari partai juga tidak berpikir yang macam-macam seperti itu,” tegas Munir.
Penulis : Ainul Yaqin
Editor : Ahmad Farisi
Sumber Berita : Diolah dari berbagi sumber