Sumenep, NOLESA.com — Dua hari lalu Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Putri Guluk-Guluk, Sumenep, Madura, Jawa Timur mengadakan acara santunan anak yatim dan kaum dhuafa.
Kegiatan itu bertajuk ”Muharram Berbagi Esto Lubangsa’. Santunan ini merupakan program kolaborasi antara pengurus pesantren khususnya Bidang Pembinaan dan Pengembangan Organisasi (P2O) dengan seluruh organisasi daerah (Orda) di Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa Putri.
Atas terselenggaranya kegiatan tersebut, Ketua Forum Santri Alumni Ikatan Keluarga Santri Batang-Batang Dungkek (Forsa IKSABAD) Mohammad Ali Tsabit mengaku sangat mendukung kegiatan semacam itu.
Alasannya, dengan kegiatan santunan tersebut santri tidak hanya sebatas berbagi kebahagiaan. Lebih dari itu santri bisa belajar langsung berbaur dengan masyarakat.
“Sederhananya, kepekaan sosial santri sudah terasah sejak di pesantren, sehingga hal itu menjadi bekal baginya manakala nanti hidup di tengah-tengah masyarakat,” kata Ketua Forsa IKSABAD, ketika dihubungi nolesa.com, Rabu 10 Agustus 2022.
Ebet-sapaan akrab Mohammad Ali Tsabit berharap, ke depan kegiatan tersebut bisa bekerjasama dengan alumni.
“Saya optimistis jika dua kekuatan penting antara santri aktif dengan alumni ini berkolaborasi akan melahirkan sesuatu yang luar biasa,” tutur pemuda asal Desa Jenangger itu.
Untuk diketahui, Forsa IKSABAD adalah wadah alumni Pondok Pesantren Annuqayah Lubangsa yang pernah aktif di organisasi IKSABAD. IKSABAD merupakan lembaga otonom dari organisasi induk yakni Ikatan Keluarga Santri Timur Daya (IKSTIDA) yang mengakomodir santri dari empat kecamatan: Kecamatan Batuputih, Gapura, Batang-Batang, dan Dungkek.(*)
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi