Sumenep, NOLESA.com – Pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 tinggal seminggu. Ratusan kader PDI Perjuangan Masalembu, Sumenep melakukan ziarah dan bermunajat di Maqbaroh Muassis Nahdlatul Ulama (NU).
Ziarah dan munajat kader banteng ini dilaksanakan pada Selasa kemarin 6 Februari 2024, di Desa Sukajeruk, Kecamatan Masalembu tempat muassis NU itu disemayamkan.
Muassis NU cabang istimewa Kecamatan Masalembu dimaksud adalah Tuan Karaeng atau Sayyid Muh. Yahya Al-Hasani. Selain pendiri NU, beliau merupakan leluhur masyarakat di sana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT

Ratusan kader partai besutan Megawati Soekarnoputri itu menggunakan perahu dengan atribut bendera PDI Perjuangan. Rombongan ziarah itu beriring-iringan menuju maqbaroh Tuan Karaeng pendiri NU di pulau terluar Kabupaten Sumenep.
Di tempat inilah kader banteng gelar doa bersama untuk keselamatan bangsa menuju Pemilu damai. Doa bersama ini dipimpin oleh Mohammad Ulaim, cucu ulama kharismatik di Kecamatan Masalembu.
Rombongan ziarah tersebut terdiri dari banyak kalangan. Mulai dari tokoh masyarakat, pemuda hingga nelayan. Mereka berharap pemilu yang akan digelar pada 14 Februari mendatang berlangsung aman dan sukses.
Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Bidang Kader dan Ideologi Kabupaten Sumenep Darul Hasyim Fath (DHF) mengatakan, Sayyid Yahya atau Tuan Karaeng merupakan salah satu ulama pendiri atau muassis Nahdhatul Ulama (NU) Cabang Istimewa Pulau Masalembu.
Ulama ini pula yang membabat pulau terluar di Kabupaten Sumenep itu dengan merintis Pondok Pesantren Asslafiyah.
“Di tempat ini kader banteng bermunajat dengam harapan Pemilu 2024 berlasangsung damai dan sukses,” terang dia.
Ketua Komisi I DPRD Sumenep itu juga mengungkapkan doa bersama yang digelar di makam Sayyid Yahya juga untuk mengingat jasa-jasa leluhurnya yang telah banyak berkontribusi pada peradaban baangsa, terutama bagi Pulau Masalembu.
“Pulau Masalembu bisa seperti sekarang juga tidak lepas dari jasa para pendulu terutama Sayyid Yahya. Oleh karena itu, kegiatan ziarah dan doa bersama ini diharapkan dapat menguatkan masyarakat untuk selalu ingat pada leluhurnya, apalagi seorang ulama seperti Tuan Karaeng atau Sayyid Yahya,” pungkasnya.
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi