Hari Puisi Nasional: Merayakan Suara Jiwa Bangsa

Redaksi Nolesa

Senin, 28 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Hari Puisi Nasional

Hari Puisi Nasional

Oleh: Ahzam Habas*


Hari Puisi Nasional diperingati setiap tanggal 28 April di Indonesia. Tanggal ini dipilih untuk mengenang wafatnya Chairil Anwar, salah satu penyair terbesar Tanah Air yang telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan sastra Indonesia.

Chairil Anwar dikenal sebagai pelopor Angkatan ’45, dengan karya-karya yang kuat, tajam, dan penuh semangat kebebasan. Puisinya yang paling terkenal, seperti “Aku dan Karawang-Bekasi”, masih menggema hingga kini sebagai simbol perlawanan, perjuangan, dan kebebasan berekspresi.

Peringatan Hari Puisi Nasional bukan hanya bentuk penghormatan terhadap sosok Chairil Anwar, tetapi juga menjadi momen refleksi bagi kita semua tentang peran penting puisi dalam kehidupan. Puisi tidak hanya sekadar susunan kata yang indah, tetapi juga sarana menyuarakan isi hati, menyampaikan kritik sosial, serta mengabadikan sejarah dan budaya bangsa.

Di era modern seperti sekarang, puisi mengalami transformasi bentuk dan media. Banyak penyair muda bermunculan dengan gaya yang lebih segar dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Media sosial pun menjadi ruang baru bagi puisi untuk hidup dan menjangkau khalayak yang lebih luas. Fenomena ini menunjukkan bahwa puisi tetap relevan dan terus berkembang seiring zaman.

Baca Juga :  Perempuan dan Perpustakaan Orang-orang Mati

Hari Puisi Nasional juga menjadi ajang bagi komunitas sastra, sekolah, dan institusi budaya untuk menggelar berbagai kegiatan, seperti pembacaan puisi, lomba cipta puisi, diskusi sastra, hingga pelatihan menulis. Semua ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap puisi, terutama di kalangan generasi muda.

Baca Juga :  Melek Agama dan Politik Melalui Antologi Puisi Negeri Daging Karya Ahmad Mustofa Bisri

Melalui peringatan ini, kita diajak untuk tidak melupakan kekuatan kata-kata dalam membentuk cara berpikir dan merasakan. Puisi adalah cermin jiwa bangsa, yang merekam denyut kehidupan dari sudut pandang yang lebih dalam dan puitis. Mari terus hidupkan semangat puisi, bukan hanya sebagai karya sastra, tetapi juga sebagai bagian dari kehidupan yang penuh makna.

*Penulis lepas 

Editor : Ahmad Farisi

Berita Terkait

Negeri yang Bermimpi: Sebuah Refleksi Mendalam atas Kehilangan dan Harapan Bangsa
Perempuan sebagai “Al-Madrasatul Ula” dan Peranannya dalam Membangun Generasi Masa Depan
Gen Z dan Fenomena “Generasi Stroberi”: Antara Kreativitas dan Tantangan Ketahanan Mental
Pelanggaran Protokol Keamanan dalam Sektor Kesehatan: Dampak dan Solusi
Kretek: Rokok yang Berawal dari Obat?
Mental Health
Sneak Peek Deblis
Perempuan dan Perpustakaan Orang-orang Mati

Berita Terkait

Senin, 28 April 2025 - 08:35 WIB

Negeri yang Bermimpi: Sebuah Refleksi Mendalam atas Kehilangan dan Harapan Bangsa

Senin, 28 April 2025 - 07:30 WIB

Hari Puisi Nasional: Merayakan Suara Jiwa Bangsa

Kamis, 20 Februari 2025 - 18:37 WIB

Perempuan sebagai “Al-Madrasatul Ula” dan Peranannya dalam Membangun Generasi Masa Depan

Jumat, 20 Desember 2024 - 17:02 WIB

Gen Z dan Fenomena “Generasi Stroberi”: Antara Kreativitas dan Tantangan Ketahanan Mental

Sabtu, 7 Desember 2024 - 17:31 WIB

Pelanggaran Protokol Keamanan dalam Sektor Kesehatan: Dampak dan Solusi

Berita Terbaru

Presiden Prabowo ditemani Mentri Amran di sebuah lahan pertanian (foto: ist)

Nasional

Di Era Presiden Prabowo, Serapan Beras Tertinggi dalam 58 Tahun

Selasa, 13 Mei 2025 - 07:32 WIB

for NOLESA.COM

Opini

Pesantren di Era Digital: Sebuah Catatan Sederhana

Minggu, 11 Mei 2025 - 11:04 WIB

Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo menerima SK PAW dari Ketua MUI Jatim, KH. Hasan Mutawakil Alallah di Kantor MUI Jatim, Sabtu, 10/5/2025 (foto: ist)

Daerah

Bupati Sumenep Terima SK PAW

Sabtu, 10 Mei 2025 - 19:46 WIB