Di Sumenep, Menparekraf Sandiaga Uno Temui Empu Keris

Redaksi Nolesa

Selasa, 24 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumenep, NOLESA.COM—Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI) Sandiaga Salahuddin Uno berkunjung ke Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Menparekraf Sandiaga Uno ini tiba di Sumenep, Madura, pada Selasa, 24 Mei 2022.

Salah satu agenda Menteri Sandi adalah berkunjung ke Desa Aeng Tong Tong, Kecamatan Saronggi. Di desanya para Empu, Menteri Sandi guna melakukan visitasi 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Seperti diketahui, ADWI 2022 kembali diluncurkan pada bulan Februari lalu, saat ini juga masuk dalam tahapan 50 besar dimana dilakukan visitasi langsung oleh Menteri Sandiaga.

Adapun lokasi pertama dari visitasi 50 besar ADWI 2022 adalah Desa Wisata Keris (dahulu bernama Desa Aeng Tong Tong) berada di Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep, Madura, Provinsi Jawa Timur.

Kabupaten Sumenep sendiri telah dikukuhkan sebagai Kota Keris dan bahkan United Nation Education, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) telah menetapkan Kabupaten Sumenep sebagai daerah perajin keris terbanyak di dunia, dan sebagian besar empu keris berasal dari Desa Wisata Keris atau Desa Aeng Tong- tong.

Baca Juga :  Mengenang Jasa Bung Karno, Pemkab Sumenep Gekar Doa untuk Sang Proklamator

Diantaranya terdapat 470 sampai 500 empu keris di Sumenep yang jumlahnya mengalahkan Yogyakarta yang masih 15 empu. Sehingga UNESCO mengakui Kabupaten Sumenep, dengan penobatan sebagai jumlah empu alias pembuat keris terbanyak di Asia Tenggara.

Dalam sambutannya, mantan Cawapres dari Capres Prabowo Subianto itu menegaskan, desa Wisata Keris adalah salah satu desa yang sangat unik. Desa yang kebanyakan dari masyarakatnya adalah perajin keris dimana senjata tersebut adalah senjata otentik milik Indonesia.

“Apalagi jaman modern saat ini, desa ini masih memanfaatkan kegiatan yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu,” ujarnya.

Bang Sandi melanjutkan, di desa tersebut juga masih ada Rumah-rumah tradisisional Madura Tanean Lanjhang yang memiliki arti halaman panjang yaitu berupa kumpulan rumah yang terdiri dari beberapa keluarga yang masih berada dalam satu ikatan keluarga.

Baca Juga :  Sebanyak 57 Pejabat Fungsional di Lingkungan Pemkab Sumenep Disumpah

“Masyarakat juga masih melestarikan rumah tradisionalnya,” imbuhnya.

Menteri Sandi juga tidak lupa menyambangi satu Empu panggilan untuk pembuat keris yaitu empu Ika, yang merupakan empu (pembuat keris) perempuan satu-satunya di Indonesia. Empu Ika yang mengajak Mas Menteri untuk melihat proses pembuatan Keris, mulai dari pemilihan besi, lalu penempaan, pembentukan bilah, kinatah (ukir besi jika keris ukir), warangka (pembuatan sarung keris yang terbuat dari kayu), terakhir mewarangi atau campuran cairan arsenikum dengan air jeruk nipis yang di oleskan/celupkan ke Keris.

Selama di tempat Empu Ika, Sandi juga mendengarkan curhatannya. Dia mengaku kesulitan dalam pemasaran produknya, terutama pada saat pandemic. Dimana dia biasanya lancar mengekspor keris ke luar negeri, namun selama pandemic semuanya terhenti. Untuk itu, Empu Ika meminta bantuan dari Menteri Sandi untuk bisa mempromosikan dan mengenalkan keris dari Desanya terutama kepada Followers Mas Menteri yang kebanyakan kaum milenial.

Baca Juga :  Bupati Fauzi Komitmen Lakukan Pemurnian Sapi Madura

“Baik saya akan bantu promosikan, mudah-mudah setelah di kenalkan banyak kaum milenial yang memesan keris,” tukasnya. Menteri Sandi pun mengatakan akan segera berkoordinasi untuk mewujudkan ekspor keris ke mancanegara sehingga karya keris terutama dari desa wisata Keris dan beberapa wilayah di Kabupaten Sumenep bisa tersalurkan kepada pecinta keris di seluruh dunia.

Pada penyelenggaraan ADWI 2022, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga berkolaborasi dengan mitra strategis yaitu Astra Internasional untuk pengembangan Desa Wisata Keris (Aeng Tong Tong) agar membangkitkan ekonomi yang berkelanjutan.

“Melalui program Kampung Berseri Astra, Desa Wisata Keris ini nantinya dapat menjadi tunas Kampung Berseri Astra dan diharapkan menjadi etalase untuk memastikan keris-keris dibawa ke luar negeri untuk menjadi komoditas unggulan kita menjadi suvenir-suvenir yang akan ditampilkan salah satunya dalam perhelatan G20. Ini menjadi penghargaan kami bagi negerinya para empu,” Menteri Sandi memungkasi (*)

Penulis: Arif 

Editor : Ahmad Farisi

Berita Terkait

Sorak Kehidupan Dalam Kata: Lomba Sastra UNY Fest 2025 Resmi Digelar!
Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025
Menuju World Book Capital: Kolaborasi Literasi di Yogyakarta
Festival Ojung, Cara Pemkab Sumenep Promosikan Wisata Pantai Badur
Berkat Kegigihan Mulyadi Kawal Aspirasi, Akhirnya Listrik di Tiga Desa Menyala
Sambut Idul Adha 1446 H, Arinna Hijab Luncurkan Koleksi Modest Fashion Premium
Di Era Presiden Prabowo, Serapan Beras Tertinggi dalam 58 Tahun
SMA Al Miftah Sampang Gelar Lepas Pisah Kelas Akhir, Ketua Yayasan: Jaga Akhlak dan Jangan Berhenti Belajar

Berita Terkait

Senin, 19 Mei 2025 - 23:58 WIB

Sorak Kehidupan Dalam Kata: Lomba Sastra UNY Fest 2025 Resmi Digelar!

Minggu, 18 Mei 2025 - 21:30 WIB

Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Minggu, 18 Mei 2025 - 10:07 WIB

Menuju World Book Capital: Kolaborasi Literasi di Yogyakarta

Sabtu, 17 Mei 2025 - 17:00 WIB

Festival Ojung, Cara Pemkab Sumenep Promosikan Wisata Pantai Badur

Sabtu, 17 Mei 2025 - 13:00 WIB

Berkat Kegigihan Mulyadi Kawal Aspirasi, Akhirnya Listrik di Tiga Desa Menyala

Berita Terbaru

News

Daftar Panjang Kusala Sastra Khatulistiwa 2025

Minggu, 18 Mei 2025 - 21:30 WIB

Nasional

Menuju World Book Capital: Kolaborasi Literasi di Yogyakarta

Minggu, 18 Mei 2025 - 10:07 WIB