Sumenep, NOLESA.com — Untuk memastikan distribusi LPG (Liquefied Petroleum Gas) bersubsidi tepat sasaran, Bagian Perekonomian Pemerintah Provinsi Jawa Timur lakukan monitoring dan evaluasi.
Salah satu objek monitoring dan evaluasi distribusi LPG bersubsidi tepat sasaran adalah Kabupaten Sumenep, Madura. Monitoring di Sumenep oleh Bagian Perekonomian Pemprov Jawa Timur ini dilakukan pada Kamis 24 November 2022.
Tim monitoring dan evaluasi ini secara bergantian mendatangi beberapa hotel, restoran dan cafe (Horeca) yang ada di ujung timur pulau Madura.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selama melakukan monitoring tersebut, tim dari Pemprov Jatim ini didampingi dari Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Sekretariat Daerah Kabupaten (Setdakab) Sumenep.
Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setdakab Sumenep Ernawan Utomo menyebutkan tim monitoring itu terdiri dari berbagai unsur ; Biro Perekonomian, Pertamina, Polda, dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas).
Kedatangan tim tersebut tidak lain untuk melakukan monitoring dan evaluasi distribusi LPG bersubsidi di Kabupaten Sumenep.
“Jadi tim dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur itu untuk memastikan hotel, restoran dan cafe tidak menggunakan LPG bersubsidi. Sebab usaha Horeca itu tidak boleh menggunakan LPG tabung 3 Kg bersubsidi,” jelas pria yang akrab disapa Iwan tersebut.
Mantan Kepala Dinas Lingkungan Hidup itu juga mengungkapkan dari monitoring dan evaluasi yang dilakukan tim tidak ditemukan penggunaan LPG bersubsidi di Horeca Sumenep.
Kalaupun ada yang menggunakan LPG 3 Kg di Horeca, lanjut Iwan maka, pihak manajemen dari Horeca tersebut akan diberi pembinaan supaya menggunakan LPG yang semestinya yang tidak melabrak aturan.
“Penggunaan LPG 3 Kg bersubsidi hanya boleh digunakan UMKM. Kalau hotel, restoran dan cafe tidak boleh,” pungkas Kabag Iwan seraya menegaskan.
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi