Inspirasi, NOLESA.COM – Kebutuhan air harian sangat penting untuk menjaga keseimbangan tubuh dan menjalankan fungsi-fungsi vital dengan optimal.
Menurut standar kesehatan, kebutuhan cairan seseorang dapat bervariasi tergantung pada beberapa faktor, termasuk usia, jenis kelamin, berat badan, tingkat aktivitas, dan kondisi kesehatan setiap individu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan berbagai badan kesehatan lainnya telah memberikan panduan umum tentang asupan cairan yang disarankan untuk mendukung kesehatan optimal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Secara umum, disarankan untuk mengonsumsi sekitar 2 hingga 3 liter air perhari untuk orang dewasa, yang setara dengan sekitar 8 hingga 12 gelas air.
Fungsi Air bagi Tubuh
Mengapa tubuh kita membutuhkan air dalam jumlah cukup? Air merupakan komponen utama dari sel dan jaringan tubuh, yang berperan penting dalam hampir semua fungsi tubuh.
Sekitar 60% dari tubuh manusia terdiri dari air, dan air membantu dalam proses pencernaan, penyerapan nutrisi, sirkulasi, serta pengaturan suhu tubuh.
Selain itu, air juga berfungsi sebagai pelumas sendi, melindungi jaringan sensitif seperti otak dan tulang belakang, serta membantu proses detoksifikasi tubuh dengan cara mengeluarkan racun melalui keringat dan urin.
Kekurangan air dapat berdampak serius pada kesehatan kita. Dehidrasi, atau kekurangan cairan dalam tubuh, dapat menyebabkan gejala seperti sakit kepala, lemas, pusing, dan dalam kasus yang lebih parah, dapat menyebabkan kerusakan organ dan kondisi medis yang memerlukan penanganan segera.
Dehidrasi kronis juga dapat mempengaruhi fungsi ginjal dan hati, serta memperburuk kondisi medis yang sudah ada seperti penyakit jantung dan diabetes.
Untuk menentukan kebutuhan cairan harian yang lebih spesifik, beberapa formula dapat digunakan berdasarkan berat badan. Misalnya, beberapa ahli menyarankan untuk minum setengah ons hingga satu ons air per pon berat badan setiap hari.
Jadi, seseorang yang memiliki berat 150 pon (sekitar 68 kilogram) mungkin membutuhkan antara 75 hingga 150 ons air per hari, yang setara dengan sekitar 2,2 hingga 4,4 liter.
Selain dari air minum, cairan juga bisa didapatkan dari makanan dan minuman lainnya. Buah-buahan dan sayuran, seperti semangka, timun, dan jeruk, memiliki kandungan air yang tinggi dan dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan harian.
Minuman seperti susu, jus, dan teh juga berkontribusi terhadap asupan cairan. Namun, perlu diingat bahwa minuman berkafein dan beralkohol dapat bersifat diuretik, yang berarti dapat meningkatkan pengeluaran urin dan berpotensi menyebabkan dehidrasi jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
Kondisi khusus juga mempengaruhi kebutuhan cairan. Misalnya, pada ibu hamil dan menyusui, kebutuhan cairan meningkat untuk mendukung kesehatan ibu dan perkembangan bayi.
Atlet atau individu dengan tingkat aktivitas fisik tinggi juga memerlukan asupan cairan yang lebih besar untuk menggantikan cairan yang hilang melalui keringat.
Pada kondisi cuaca panas atau lembab, tubuh juga memerlukan lebih banyak air untuk mengatur suhu tubuh dan mencegah overheating.
Selain itu, beberapa kondisi medis memerlukan penyesuaian asupan cairan. Individu dengan kondisi seperti penyakit ginjal kronis, gagal jantung, atau sirosis hati perlu membatasi asupan cairan untuk mencegah penumpukan cairan dalam tubuh.
Sebaliknya, kondisi seperti infeksi saluran kemih atau batu ginjal mungkin memerlukan peningkatan asupan cairan untuk membantu membersihkan sistem urinari.
Resiko Minum Air Terlalu Banyak
Namun, ada juga risiko dari terlalu banyak minum air, yang dikenal sebagai hiponatremia atau keracunan air.
Kondisi ini terjadi ketika kadar natrium dalam darah menjadi terlalu rendah karena pengenceran yang berlebihan akibat asupan air yang sangat tinggi dalam waktu singkat.
Gejala hiponatremia dapat meliputi mual, muntah, sakit kepala, kebingungan, dan dalam kasus yang parah, dapat menyebabkan kejang dan koma. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi air dalam jumlah yang cukup, tetapi tidak berlebihan.
Untuk memastikan kita mendapatkan asupan cairan yang tepat, mendengarkan tubuh adalah kunci. Rasa haus adalah indikator alami dari tubuh untuk menunjukkan kebutuhan akan cairan.
Selain itu, warna urin juga dapat menjadi petunjuk; urin yang berwarna terang hingga kuning pucat umumnya menandakan hidrasi yang baik, sedangkan urin yang berwarna gelap bisa menjadi tanda dehidrasi.
Untuk membantu mengingat minum air secara teratur, beberapa strategi bisa diterapkan. Membawa botol air ke mana-mana, mengatur pengingat pada ponsel, atau menggunakan aplikasi pelacak hidrasi merupakan cara yang efektif.
Atau, bisa juga menyediakan air di meja kerja, di mobil, atau di tempat-tempat yang mudah dijangkau juga dapat membantu memastikan kita minum air dengan cukup sepanjang hari.
Asupan air yang cukup sangat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan kita. Dengan mengikuti panduan umum dan menyesuaikan kebutuhan cairan berdasarkan kondisi individu, kita dapat memastikan tubuh tetap terhidrasi dengan baik, sehingga semua fungsi tubuh dapat berjalan dengan optimal.
Ingatlah bahwa air adalah komponen vital dari kehidupan kita, dan menjaga keseimbangan cairan adalah salah satu langkah penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Penulis : Wail Arrifki
Editor : Ahmad Farisi