Bagaimana Kalau Mekkah Dijadikan Emas

Redaksi Nolesa

Jumat, 14 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sujono (Foto: dokumen pribadi)

Sujono (Foto: dokumen pribadi)

Oleh Sujono

(Penulis lepas tinggal di perum satelit Sumenep)


Allah SWT Menawari Nabi Muhammad SAW, bagaimana kalau tanah Mekkah dijadikan emas?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kata Nabi Muhammmad SAW; Allah Subhanahu wa Ta’ala menawariku bagaimana kalau tanah Mekkah dijadikan emas?

Maka aku berkata; Tidak ya Tuhanku, aku ingin sesekali merasakan lapar (Beliau Saw, mengatakan ini tiga kali). Ketika aku lapar, aku tunduk kepada-Mu dan mengingat-Mu. Dan ketika aku kenyang, aku bersyukur kepada-Mu dan memuji-Mu. (Tirmidzi).

Baca Juga :  Setia kepada Konstitusi

Abu Umamah pernah datang kepada Nabi Saw, dan berkata; Ya Rasulullah, perintahlah aku tentang suatu amal ibadah!

Beliau Saw, menjawab; Sebaiknya kamu berpuasa. Sesungguhnya puasa itu tidak ada tandingannya.

Aku berkata lagi; Perintahlah aku tentang suatu amal ibadah!.

Beliau Saw, kembali menjawab; Sebaiknya kamu berpuasa. Sesungguhnya puasa itu tidak ada tandingannya. (An-Nasa’i).

Baca Juga :  Mengevaluasi Efektivitas Pelaksanaan Otonomi Daerah

Puasa akan mempersempit ruang gerak bagi setan. Kata Nabi Saw; Sesungguhnya setan itu menjalar di dalam tubuh manusia melalui peredaran darah, dan aku takut kalau setan mencemari hati kalian dengan sesuatu yang buruk. (Bukhari & Muslim).

Puasa, inilah ibadah yang hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala. Rasulullah Saw, yang lisannya tidak pernah berdusta, bersabda dalam Hadits qudsi; Allah Subhanahu wa Ta’ala, berfirman; ‘Setiap amal ibadah anak Adam adalah untuknya kecuali puasa. Sesungguhnya puasa adalah untuk-Ku, dan Aku yang akan memberi balasan. (Hadits Qudsi).

Baca Juga :  Memanfaatkan Masa Tenang sebagai Ritual Pemilu Damai

Teringatlah saya dengan ungkapan sang penyair; Di dalam dahaga yang tak tertuntaskan terdapat kegembiraan yang abadi. Jika jiwa akan berjalan menuju cahaya, dalam pandangan dunia hal itu berarti penderitaan.

Wallahu a’lam…!

Berita Terkait

Jihad yang Paling Utama Bagi Kaum Wanita
Waspadalah dengan Popularitas
Balasan Bagi Orang yang Sabar Tidak Lagi Ditimbang dan Diukur
Dzulhijjah: Sebuah Pelajaran untuk Tafakur di Bulan Suci
Anak Menjerit, Orang Tua Diam: Ketika Pesantren Jadi Trauma Awal
Terjebak Banjir dan Terjerembab ke Jurang: Catatan Liputan dari Patean
Nilai Pujian Kepada Allah Swt, Dalam Kalimat Alhamdulillah
Menjadi KOPRI yang Apik: Gerakan Perempuan PMII Sumenep di Era Transformasi

Berita Terkait

Jumat, 27 Juni 2025 - 09:16 WIB

Jihad yang Paling Utama Bagi Kaum Wanita

Jumat, 20 Juni 2025 - 13:14 WIB

Waspadalah dengan Popularitas

Jumat, 13 Juni 2025 - 11:38 WIB

Balasan Bagi Orang yang Sabar Tidak Lagi Ditimbang dan Diukur

Jumat, 30 Mei 2025 - 15:00 WIB

Dzulhijjah: Sebuah Pelajaran untuk Tafakur di Bulan Suci

Minggu, 25 Mei 2025 - 20:45 WIB

Anak Menjerit, Orang Tua Diam: Ketika Pesantren Jadi Trauma Awal

Berita Terbaru

Founder Alajer Nusantara, Moh. Mahshun Al Fuadi (for NOLESA.COM)

Daerah

Aktivis Dukung Raperda Tambak Udang Usulan DPRD Sumenep

Kamis, 17 Jul 2025 - 12:26 WIB

(for NOLESA.COM)

Hukrim

Korban Penganiayaan di Desa Bakeong Tuntut Tangkap Pelaku

Rabu, 16 Jul 2025 - 21:06 WIB

Tim Zona Integritas (ZI) Kementerian Agama Kabupaten Sumenep mengikuti kegiatan Penguatan Internalisasi Pembangunan Zona Integritas, Selasa, 15/7/2025 (foto: IST)

Daerah

Kemenag Sumenep Komitmen Sukseskan Zona Integritas

Selasa, 15 Jul 2025 - 14:15 WIB