Inspirasi, NOLESA.com – Setiap generasi ini memiliki karakteristik unik yang dipengaruhi oleh konteks sejarah dan lingkungan di mana mereka tumbuh, yang mencerminkan pergeseran nilai, perilaku, dan preferensi yang mereka bawa ke dalam kehidupan masyarakat.
Karakteristik atau perbedaan generasi sangat terlihat pada diri generasi milenial, gen z, dan generasi alfa.
Lantas yang yang membedakan di antara tiga kelompok generasi itu?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
1. Generasi Milenial
Generasi Milenial, juga dikenal sebagai Generasi Y, mencakup mereka yang lahir antara tahun 1981 dan 1996.
Generasi milenial adalah generasi pertama yang tumbuh besar dengan internet, namun mereka juga mengalami masa sebelum teknologi digital sepenuhnya mendominasi kehidupan sehari-hari.
Hal itu memberikan mereka pengalaman unik dalam menavigasi transisi dari dunia analog ke digital.
Generasi milenial dikenal sebagai generasi yang sangat menghargai pengalaman daripada kepemilikan materi, cenderung memilih menghabiskan uang untuk perjalanan, konser, dan kegiatan sosial daripada barang-barang mewah.
Generasi milenial ini juga dikenal sebagai generasi yang sangat peduli terhadap isu-isu sosial dan lingkungan.
Milenial lebih cenderung memilih pekerjaan yang memiliki makna dan memberikan dampak positif, daripada hanya mengejar gaji yang tinggi.
Selain itu, mereka juga dikenal sebagai generasi yang sangat terhubung melalui media sosial dan teknologi komunikasi, yang mempengaruhi cara mereka berinteraksi dan membentuk hubungan.
2. Gen Z
Berbeda dengan Milenial, Generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, adalah generasi yang sepenuhnya tumbuh dalam era digital.
Mereka tidak pernah mengalami dunia tanpa internet, smartphone, dan media sosial. Hal ini mempengaruhi cara mereka berkomunikasi, belajar, dan mengakses informasi.
Gen Z dikenal sebagai generasi yang sangat cerdas teknologi, dengan kemampuan untuk cepat beradaptasi dengan perangkat dan aplikasi baru.
Mereka lebih suka berkomunikasi melalui pesan teks dan media sosial daripada melalui panggilan telepon atau tatap muka.
Gen Z juga lebih menghargai otentisitas dan transparansi, dan mereka cenderung skeptis terhadap iklan dan pemasaran tradisional. Dalam hal pendidikan dan karier, Gen Z lebih pragmatis dibandingkan Milenial.
Mereka tumbuh dalam periode ketidakstabilan ekonomi dan ketidakpastian, yang membuat mereka lebih berhati-hati dalam membuat keputusan finansial dan lebih fokus pada keamanan pekerjaan dan stabilitas ekonomi.
3. Generasi Alfa
Generasi Alfa adalah generasi yang lahir setelah tahun 2012, adalah generasi yang paling muda dan masih dalam proses perkembangan.
Generasi ini adalah adalah anak-anak dari Generasi Milenial dan beberapa dari Generasi X.
Generasi Alfa adalah generasi pertama yang sepenuhnya lahir dan dibesarkan dalam lingkungan yang didominasi oleh teknologi canggih seperti AI, VR, dan IoT.
Generasi Alfa tidak hanya tumbuh dengan smartphone, tetapi juga dengan perangkat pintar lainnya yang mengotomatisasi banyak aspek kehidupan sehari-hari.
Generasi ini diprediksi akan menjadi generasi yang paling berpendidikan dan paling terhubung secara digital.
Pendidikan bagi Generasi Alfa kemungkinan besar akan lebih berbasis teknologi, dengan penggunaan perangkat digital dalam pembelajaran sehari-hari dan kemungkinan besar akan ada lebih banyak pembelajaran jarak jauh atau hybrid.
Generasi Alfa juga diharapkan untuk menjadi lebih global dalam pandangan mereka, mengingat kemudahan akses informasi dan komunikasi lintas negara yang mereka miliki sejak usia dini.
Perbedaan dalam Berinteraksi
Perbedaan utama antara generasi Milenial, Gen Z, dan Generasi Alfa juga tercermin dalam cara mereka berinteraksi dengan dunia kerja.
Milenial, misalnya, cenderung mencari keseimbangan antara kehidupan kerja dan kehidupan pribadi, dan mereka lebih menghargai fleksibilitas dalam tempat kerja.
Mereka tidak ragu untuk berpindah pekerjaan jika merasa tidak puas atau tidak sesuai dengan nilai-nilai pribadi mereka.
Di sisi lain, Gen Z lebih fokus pada stabilitas pekerjaan dan cenderung lebih loyal kepada perusahaan yang memberikan keamanan kerja dan kesempatan untuk berkembang.
Generasi Alfa, yang masih sangat muda, kemungkinan besar akan menghadapi dunia kerja yang sangat berbeda dengan adanya perkembangan teknologi yang pesat.
Mereka mungkin akan bekerja di industri-industri yang belum ada saat ini dan menggunakan teknologi yang masih dalam tahap perkembangan saat ini.
Dalam hal konsumsi media, Milenial tumbuh dengan televisi kabel dan radio, sementara Gen Z lebih terbiasa dengan streaming dan media sosial.
Milenial lebih suka konten yang bisa diakses sesuai permintaan dan cenderung berlangganan layanan streaming seperti Netflix dan Spotify.
Gen Z, di sisi lain, lebih suka platform media sosial seperti YouTube, TikTok, dan Instagram untuk mengakses konten hiburan dan informasi.
Generasi Alfa, yang masih sangat muda, kemungkinan besar akan menghabiskan lebih banyak waktu dengan konten interaktif dan berbasis teknologi seperti AR dan VR.
Perbedaan Nilai dan Sikap
Nilai-nilai dan sikap terhadap isu-isu sosial juga berbeda di antara generasi-generasi ini.
Generasi Milenial dikenal sebagai generasi yang sangat peduli terhadap isu-isu sosial seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, dan hak-hak.
Mereka lebih aktif dalam gerakan sosial dan politik, menggunakan media sosial sebagai alat untuk menyuarakan pendapat mereka.
Gen Z melanjutkan tren ini dengan kepedulian yang mendalam terhadap keadilan sosial dan lingkungan.
Mereka sering terlibat dalam aktivisme online dan tidak takut untuk menantang status quo.
Sementara Generasi Alfa, yang masih sangat muda, kemungkinan akan dipengaruhi oleh nilai-nilai ini dan mungkin akan lebih progresif dalam pandangan mereka terhadap isu-isu sosial.
Penulis : Wail Arrifki
Editor : Ahmad Farisi