Oleh Ahzam Habas
(Penulis lepas)
Hari Raya Idul Fitri, yang dikenal sebagai momen kemenangan setelah berpuasa Ramadan selama satu bulan penuh, sering kali menjadi waktu bagi banyak orang untuk mempererat hubungan antar sesama, termasuk hubungan suami istri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Salah satu tradisi yang tak terpisahkan dari Idul Fitri adalah saling meminta maaf, yang biasanya dimulai dengan istri yang terlebih dahulu meminta maaf kepada suami. Termasuk pada momentum Idul Fitri 1446 Hijriah, kali ini.
Meskipun terkadang hal ini sering menjadi bahan guyonan di media sosial; di mana permintaan maaf istri kepada suami dianggap musiman atau bahkan terlihat aneh. Sebenarnya ada makna yang sangat penting di balik semua itu.
Karena, meminta maaf di hari raya adalah simbol saling menghargai dan memperbaiki hubungan. Setiap pasangan pasti pernah mengalami ketegangan, baik itu masalah kecil atau besar. Hari Raya menjadi momen yang tepat untuk membersihkan hati dan pikiran dari segala perasaan negatif yang mungkin terbawa. Dengan saling memaafkan, keduanya membuka kesempatan untuk memulai lembaran baru dalam hubungan mereka, lebih segar dan lebih harmonis.
Selain itu, permintaan maaf juga menjadi bentuk pengakuan atas kekurangan diri masing-masing. Suami dan istri yang saling meminta maaf menunjukkan kedewasaan dalam hubungan mereka. Mereka tidak merasa gengsi untuk mengakui kesalahan dan berusaha memperbaiki diri, yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas hubungan itu sendiri.
Meskipun ada pandangan yang mengatakan bahwa meminta maaf di hari raya terasa seperti rutinitas musiman, kenyataannya, kebiasaan ini lebih dari sekadar tradisi. Ini adalah kesempatan untuk merayakan bukan hanya kemenangan setelah puasa, tetapi juga kemenangan dalam menjaga dan memperbaiki hubungan.
Maka, meskipun terdengar ringan dan sering menjadi bahan candaan, meminta maaf adalah langkah penting dalam membangun komunikasi yang sehat dan saling pengertian antar pasangan, yang tentunya akan berdampak positif pada keharmonisan keluarga. Sehingga konsep ideal keluarga sakinah mawaddah warahmah bisa terwujud.
Lakukan secara ikhlas, walaupun itu dianggap sebuah keanehan.