Nasional, NOLESA.COM – ”Indonesia tidak baik-baik saja.” Itulah kalimat yang akhir-akhir ini kembali disuarakan oleh sejumlah akademisi dan mahasiswa di ujung pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.
Sejumlah akademisi dan mahasiswa merasa resah dengan kondisi mutakhir. Di mana demokrasi dilemahkan, hukum dilumpuhkan, dan kekuasaan dipermainkan untuk menindas rakyat.
Sistem demokrasi yang diusung dan junjung sejak era reformasi ambruk, kembali ke titik nol, di ujung tanduk, dan memasuki titik nadir kematiannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kekuasaaan dan keangkaramurkahan saat ini seperti telah berdikari. Menggerogoti setiap sendi-sendi demokrasi, amanat reformasi, dan prinsip-prinsip konstitusi.
Kini secara gamblang dan terang-terangan dilemahkan dan dibumi-hanguskan oleh segelintir elit penguasa dan elit pengusaha. Pelemahan sistem demokrasi terus berlanjut mengacaukan pelbagai sektor vital kenegeraan, mulai dari keadilan, kebebasan, pengakuan, perlindungan, dan jaminan hidup yang layak tanpa perundungan.
Untuk itu, pada Jumat, 13 September 2024, berbagai elemen mahasiswa yang tergabung dalam Forum Mahasiswa Ciputat (FORMACI) dan 34 forum dan komunitas mahasiswa Ciputat lainnya yang memiliki kerinduan akan demokrasi yang waras, menuntut pemerintah untuk menebus dosa-dosanya: memperbaiki berdemokrasi dan mengembalikan kewibawaan hukum yang dicabik-cabik.
Berikut lima poin tuntutan 35 forum mahasiswa Ciputat terhadap pemerintahan Jokowi-Ma’ruf:
1. Menuntut Pemerintah untuk menebus semua dosa dan kerusakan simultan dan besar-besaran terhadap sistem bernegara, pelanggaran hak asasi manusia, kasus kekerasan, eksploitasi sumber daya alam, praktik KKN,pembajakan legislasi, militarisme, dan militerisasi, serta persekusi terhadap para aktivis;
2. Menuntut Pemerintah dan lembaga/kementrian terkait, juga jajaran legislatif dan yudikatif agar menjunjung tinggi, menghayati, mengamalkan dan menjamin dilaksanakannya prinsip-prinsip demokrasi dalam praktik kehidupan berbangsa dan bernegara;
3. Menghilangkan segala bentuk kebijakan dan Tindakan yang menguntungkan kepentingan pribadi/pihak/golongan tertentu yang berdampak buruk bagi rakyat, misalnya korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN);
4. Menuntut perbaikan terhadap sistem dan tatanan demokrasi yang selama ini diluluhlantakkan dengan kepentingan politik dinasti serta memastikan semua lembaga negara berfungsi secara independen dan mandiri yang bebas dari segala bentuk intervensi kekuasaan manapun;
5. Menolak dengan sangat tegas tindak tanduk laku politik oligarki otoriter untuk melayani kekuasan politik dan ekonomi golongan dan kelompok tertentu, yang mematikan proses demokrasi untuk mencapai tujuan keadilan dan kesejahteraan rakyat;
Pernyataan sikap ini disampaikan setidaknya oleh tiga puluh lima forum mahasiswa ciputat, antara lain:
1. Forum Mahasiswa Ciputat (FORMACI)
2. HMI cabang Ciputat
3. PMII cabang Ciputat
4. IMM cabang Ciputat
5. GMNI cabang Ciputat
6. IPPNU Cabang Tangsel
7. IPNU Cabang Tangsel
8. Dema UIN Jakarta
9. SEMA UIN Jakarta
10. LPM INSTITUE UIN Jakarta
11. RESIMEN MAHASISWA (MENWA) UIN JKT
12. KMF KALACITRA
13. KMM RIAK JAKARTA
14. AMNESTY CHAPTER UIN JKT
15. ALIANSI MAHASISWA CIPUTAT
16. RUANG SIYASAH
17. HTN DISTRIK
18. Criminal Law and Justice Community (CLJC)
19. PARADIGMA
20. RUBLIKPOL
21. KOMUNITAS SAUNG
22. LSO MAKASIH
23. FORUM DEMOKRASI (FOKSDEM)
24. FORUM MAHASISWA MADURA (FORMAD)
25. International Relations Discussion Forum (Interpelago)
26. LKBHMI CIPUTAT
27. KONKLUSI
28. GUSDURIAN CIPUTAT
29. LINGKAR STUDI CIPUTAT (LSC)
30. LINGKAR STUDI FEMINIS
31. Forum Ngaji Gender (FNG)
32. Pojok Inspirasi Ushuluddin (PIUSH)
33. TJOKRONESIA EDUCATION
34. KMPLHK RANITA UIN JKT
35. STUND UP INDO UIN JKT
Penulis : Rusdiyono
Editor : Ahmad Farisi