Politik, NOLESA.COM – Mahkamah Konstitusi (MK) merupakan lembaga tinggi negara yang memiliki peran vital dalam menjaga konstitusionalitas hukum di Indonesia.
Didirikan pada tahun 2003 melalui amandemen UUD 1945, MK bertujuan untuk memastikan bahwa segala produk hukum yang dibuat oleh pemerintah dan legislatif sesuai dengan konstitusi.
Fungsi utama MK adalah sebagai pengawal konstitusi, yang meliputi pengujian undang-undang, penyelesaian sengketa kewenangan antar lembaga negara, pembubaran partai politik, dan mengadili perselisihan hasil pemilihan umum.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kewenangan itu menempatkan MK sebagai benteng terakhir dalam perlindungan hak-hak konstitusional warga negara dan menjaga stabilitas sistem hukum.
Fungsi dan Kewenangan MK
1. Judicial Review
Salah satu fungsi utama MK adalah menguji undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar (UUD) 1945.
Fungsi ini dikenal dengan judicial review. MK berwenang memutuskan apakah sebuah undang-undang yang dibuat oleh DPR dan pemerintah bertentangan dengan UUD 1945 atau tidak.
Jika MK menemukan bahwa suatu undang-undang tidak sesuai dengan konstitusi, maka undang-undang tersebut dapat dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum yang mengikat.
Judicial review oleh MK membantu mencegah terjadinya penyalahgunaan kekuasaan oleh lembaga eksekutif dan legislatif serta melindungi warga negara dari peraturan yang sewenang-wenang.
3. Menyelesaikan Sengketa Lembaga Negara
MK juga memiliki kewenangan untuk menyelesaikan sengketa kewenangan antar lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD 1945.
Sengketa kewenangan ini sering terjadi karena adanya tumpang tindih atau ketidakjelasan dalam pembagian tugas dan wewenang antar lembaga negara seperti antara DPR, DPD, Presiden, dan lembaga-lembaga lainnya.
Penyelesaian sengketa oleh MK membantu menjaga keseimbangan kekuasaan antar lembaga negara, mencegah konflik kepentingan, dan memastikan bahwa setiap lembaga negara berfungsi sesuai dengan tugas dan kewenangannya yang ditetapkan oleh konstitusi.
3. Membubarkan Partai Politik
MK juga diberi kewenangan untuk membubarkan partai politik. Kewenangan ini dijalankan jika partai politik terbukti melakukan kegiatan yang bertentangan dengan konstitusi atau mengancam kelangsungan negara dan demokrasi.
Pembubaran partai politik adalah langkah yang sangat serius dan hanya dilakukan jika terbukti ada pelanggaran berat yang dilakukan oleh partai tersebut.
Fungsi ini menunjukkan bahwa MK tidak hanya berperan dalam pengujian undang-undang, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional.
4. Mengadili Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU)
Selanjutnya, MK berfungsi mengadili perselisihan hasil pemilihan umum, baik pemilihan umum legislatif maupun pemilihan umum presiden dan wakil presiden.
MK berwenang memeriksa dan memutus sengketa yang timbul dari hasil pemilu untuk memastikan bahwa proses pemilu berjalan jujur, adil, dan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi.
Keberadaan MK sebagai pengadilan pemilu memberikan jaminan bahwa setiap klaim kecurangan atau penyimpangan dalam proses pemilu akan ditangani secara hukum, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap hasil pemilu dan proses demokrasi secara keseluruhan.
5. Memberi Pendapat Terkait Pemberhentian Presiden
Di samping fungsi-fungsi utama tersebut, MK juga memiliki tugas untuk memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh Presiden dan/atau Wakil Presiden menurut UUD 1945.
Hal ini mencakup dugaan pelanggaran hukum yang serius seperti pengkhianatan terhadap negara, korupsi, penyuapan, tindak pidana berat lainnya, atau perbuatan tercela yang menyebabkan Presiden dan/atau Wakil Presiden tidak memenuhi syarat sebagai pemimpin negara.
Kewenangan ini menegaskan posisi MK sebagai lembaga yang memastikan akuntabilitas pejabat tinggi negara.
Fungsi dan kewenangan MK tidak dapat dipisahkan dari prinsip negara hukum dan demokrasi. Sebagai lembaga yang mengawal konstitusi, MK bertindak sebagai penjamin bahwa setiap tindakan pemerintah dan legislasi harus tunduk pada hukum tertinggi negara, yaitu UUD 1945.
Dengan demikian, MK berperan penting dalam menjaga supremasi konstitusi, melindungi hak-hak konstitusional warga negara, dan memastikan bahwa pemerintahan berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi dan keadilan.
Penulis : Lailur Rahman
Editor : Ahmad Farisi