Sumenep, NOLESA.com — Hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang indeks literasi dan inklusi keuangan Nasional menegaskan masih memiliki gap cukup besar.
Atas dasar itulah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan sosialisasi literasi keuangan kepada masyarakat.
Dalam pelaksanaannya, OJK menggandeng Lembaga Studi Arus Informasi (LSAI) menggelar Sosialisasi Literasi Keuangan pada masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sosialisasi Literasi Keuangan tersebut berlangsung di Wisama Rakyat Sumenep, Sabtu 10 September 2022.
Direktur Eksekutif LSAI Abrari mengatakan, landasan sosialisasi literasi keuangan itu adalah hasil survei OJK tentang indeks literasi dan inklusi keuangan Nasional yang masih memiliki gap cukup besar.
Berdasarkan survei OJK, indeks literasi keuangan baru mencapai 38,03 persen. Sedangkan indeks inklusi keuangan nasional mencapai sebesar 76,19 persen.
“Selisih yang cukup besar itu mengindikasikan sebagian besar masyarakat sudah memiliki akses ke berbagai lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan,” kata Abrari.
Namun, di saat bersamaan masih sedikit masyarakat yang benar-benar memahami manfaat dan risiko dari lembaga, produk, dan layanan jasa keuangan.
Karena itulah, OJK terus berupaya meningkatkan literasi keuangan agar dapat berjalan beriringan dengan cara terus memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
“Tujuan sosialisasi literasi keuangan ini diantaranya agar pemahaman masyarakat terhadap produk dan jasa keuangan, termasuk investasi, makin meningkat dan terhindar dari investasi bodong,” pungkas pria yang akrab disapa Abe.(*)
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi