Jakarta, NOLESA.com – Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) menjajaki kolaborasi strategis dengan Uni Emirat Arab (UEA), khususnya melalui Dubai Center for Artificial Intelligence (DCAI).
Kolaborasi tersebut untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) digital di bidang kecerdasan buatan (AI).
Pertemuan berlangsung pada Rabu (30/4/2025) di Dubai Future Labs dan dihadiri oleh delegasi Kemkomdigi serta Executive Director of Future Design and Acceleration, Dubai Future Foundation, Saeed Al Falasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Kepala Pusat Kelembagaan Internasional Kemkomdigi, Ichwan Makmur Nasution, dan Direktur Kecerdasan Artifisial dan Ekosistem Teknologi Baru, Aju Widya Sari.
Menteri Kemkomdigi Meutya Hafid menyatakan bahwa pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari komitmen bilateral antara dirinya dengan Menteri AI, Digital Economy, and Remote Work Applications UEA, Omar Sultan Al Olama.
“Ini adalah langkah konkret memperkuat kerja sama bilateral dalam pengembangan SDM digital dan teknologi AI,” ujarnya, seperti dikutip infopublik.
Dalam diskusi, DCAI memaparkan sejumlah program pelatihan AI unggulan, termasuk One Million Prompters dan Global Prompt Engineering Championship. Kedua program ini telah menarik partisipasi puluhan peserta dari Indonesia. One Million Prompters menawarkan pelatihan daring singkat dan sertifikasi, sementara kompetisi prompt engineering global memberi ruang bagi talenta dari lebih 100 negara bersaing dalam bidang seni, coding, dan literasi.
Saeed Al Falasi juga menjelaskan model pelatihan AI yang diterapkan di instansi pemerintah UEA. Sebanyak 200 pegawai dari berbagai lembaga dilatih sebagai tim inti untuk mengidentifikasi permasalahan publik dan merumuskan solusi berbasis AI. Salah satu hasilnya adalah kampanye keselamatan publik selama perayaan Hari Raya Hindu yang dioptimalkan dengan teknologi AI.
Ichwan Makmur menyambut baik inisiatif tersebut. “Model pelatihan AI dari UEA sangat relevan untuk dijadikan acuan. Kami akan berdiskusi lebih lanjut dengan Badan Pengembangan SDM Kemkomdigi untuk merancang program serupa,” ujarnya.
Sebagai tindak lanjut, UAE menyatakan kesiapan untuk menjalin kerja sama lebih mendalam, termasuk penyusunan skema pelatihan dan pertukaran pengetahuan di bidang prompt engineering yang dapat diadopsi sesuai konteks Indonesia.(*)
Penulis : Arif
Editor : Ahmad Farisi
Sumber Berita : IP