Sumenep, NOLESA.com — Mendengar Desa Karanganyar Kecamatan Kalianget diterjang angin puting beliung, Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur Achmad Fauzi langsung mengunjungi korban.
Bupati Fauzi menemui para korban terdampak bencana alam angin puting beliung di Desa Karanganyar Kecamatan Kalianget pada Selasa 11 Oktober 2022.
Atau keesokan hari pasca kejadian angin puting beliung yang meluluhlantakkan sebagian rumah warga.
Ketua DPC PDIP yang juga Bupati Sumenep itu datang bersama rombongan mendatangi korban. Tujuannya untuk melihat langsung kondisi fisik bangunan yang rusak akibat diterjang angin kencang itu.
Juga untuk memberikan dukungan moril maupun bantuan tanggap darurat atau stimulus.
Suami Nia Kurnia itu mengatakan, dirinya turut prihatin terhadap musibah yang menimpa warga Desa Karanganyar, sehingga korban bencana alam itu bersabar dan ikhlas atas peristiwa bencana alam ini.
“Bencana alam ini tentu saja ada hikmahnya, jadi warga terdampak angin puting beliung agar bersabar dan ikhlas,” kata Bupati Fauzi.
Pemerintah daerah guna meringankan beban para korban bencana memberikan bantuan tanggap darurat berupa paket sembako dan matras, sedangkan bantuan keuangan masih menunggu usulan pihak desa atau kecamatan melalui aplikasi E Sutanggap.
“Bantuan keuangan itu menyesuaikan dengan tingkat kerusakan setiap rumah, dan pencairannya langsung ke rekening penerima,” tuturnya.
Bupati Fauzi berharap, seluruh masyarakat tetap waspada dengan kondisi cuaca saat ini, karena bencana alam datangnya tidak ada yang tahu, bahkan senantiasa berdoa agar Kabupaten Sumenep terhindar dari musibah bencana alam.
“Meskipun, kami tidak mengharapkan bencana alam tejadi di Kabupaten Sumenep, namun Pemerintah Daerah berkomitmen hadir dan segera menyentuh masyarakat yang tertimpa musibah untuk memberikan bantuan,” terangnya.
Angin puting beliung yang terjadi di Desa Karanganyar Kecamatan Kalianget pada Senin (10/10/2022) sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, cuaca mendung, awan tebal dan tiba-tiba angin puting beliung.
Akibat terjangan angin puting beliung itu mengakibatkan kerusakan rumah, tempat ibadah dan gudang, rinciannya sebanyak 13 rumah, 1 masjid, 1 musala dan 3 gudang.
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi