Connect with us

Politik

Dosen HTN UIN Jogja Nilai Timsel KPU-Bawaslu Pilihan Jokowi Berpontensi Ciptakan Conflict of Interest

Redaksi Nolesa

Published

on

Gugun El Guyanie, Sekretaris Prodi Hukum Tata Negara Fakultas Syariah dan Hukum UIN Suka Jogjakarta

Yogyakarta, nolesa.com – Gugun El Guyanie, dosen UIN SUKA Jogjakarta menilai bahwa Tim Seleksi (Timsel) Calon Anggota KPU-Bawaslu yang dipilih oleh Presiden Jokowi dapat menimbulkan conflict of intrest.

Pihaknya menilai, conflict of interest itu dapat tercipta karena dari 11 Timsel KPU-Bawaslu yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) No. 120/P/2021 tentang Pembentukan Tim Seleksi Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum Masa Jabatan 2022-2027 itu karena lebih banyak merepresentasikan ormas tertentu.

Baca Juga :  Pasca PDIP Umumkan Capres 2024, Taretan Ganjar Madura Langsung Bagikan Sembako kepada Masyarakat

“Maka, potensi conflict of interest dengan para calon komisioner sangat tinggi. Bahkan berpotensi muncul para calon komisioner titipan, yang diusung oleh ormas dan gerbong kepentingan kelompok,” katanya dalam pernyataan tertulis, Selasa (12/10/2021).

Lebih lanjut, pihaknya mengatakan bahwa, sebagai dampak lanjutan dari  para timsel yang tidak netral ini, yang banyak merepresentasikan ormas tentu ini akan sulit untuk mendorong kerja timsel yang independen. Karena mereka punya kedekatan atau bahkan memang merupakan titipan orang-orang parpol dan ormas-ormas tertentu.

Baca Juga :  Ketum Pinter Rizayati : Penting Kita Perkuat Nilai-nilai Multikultural

“Hampir semua peserta pemilu membutuhkan kedekatan dengan KPU dan Bawaslu. Wajar kalau parpol bahkan ormas selalu punya orang titipan di KPU dan Bawaslu, dari pusat sampai kabupaten, bahkan di level KPPS,” tambahnya, sebagaimana dikutip akurat.co.

Oleh karena itu, dosen yang juga merupakan Sekretaris Program Studi HTN UIN Jogja itu berharap agar publik tak enggan untuk mengawasi proses seleksi yang dilakukan oleh timsel pilihan Jokowi ini.

Baca Juga :  Ganjar Pranowo Sambangi Pondok Pesantren Al-Jauhariyah

“Jangan sampai ada main mata, antara tim seleksi dengan calon komisioner,” pungkasnya. (AF/11)

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending