Sumenep, NOLESA.com – Seiring berkembangnya zaman permainan tradisional yang merupakan warisan leluhur mulai luntur. Bahkan ada yang sudah hilang karena tidak lagi diminati generasi sekarang.
Kegelisahan itulah yang kemudian mendorong Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Haji Achmad Fauzi Wongsojudo untuk menyiapkan event yang bisa memancing minat generasi kembali menggemari permainan tradisional.
Salah satu event yang disiapkan khusus memancing minat generasi kembali menggemari permainan tradisional yakni lomba Rap-Kerapan Sape tingkat Sekolah Dasar (SD).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Lomba Rap-Kerapan Sape ini Dinas Pendidikan Sumenep pada Jumat kemarin, 26 Januari 2024. Lomba tersebut dibuka Bupati Haji Achmad Fauzi Wongsojudo melalui Wakil Bupati Hj Dewi Khalifah (Nyai Eva).
“Masyarakat khususnya anak-anak harus menggairahkan permainan rap-kerapan sape sebagai kekayaan budaya lokal,” pesan Wabup Nyai Eva kala itu.
Selain itu, Wabup Nyai Eva menegaskan pentingnya menghidupkan kembali permainan tradisional seperti Rap-Kerapan Sape tidak lain untuk mengalihkan kecenderungan anak bermain handphone atau gadget.
Oleh sebab itu, kata Nyai Eva yang juga Ketua PC Muslimat NU Sumenep itu, generasi sekarang butuh permainan alternatif untuk menyeimbangkan aktivitas kesehariannya.
“Bermain rap-kerapan sape upaya mengimbangi perkembangan teknologi saat ini, harus dilakukan oleh pemerintah daerah maupun elemen masyarakat untuk melestarikan sekaligus mewariskan budaya lokal kepada generasi selanjutnya,” paparnya.
Menambahkan, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep Agus Dwi Saputra lomba Rap-Kerapan Sape juga dibarengi dengan turnamen sepak bola mini. Adapun pesertanya siswa SD yang berasal dari kecamatan, baik daratan ataupun kepulauan.
“Yang jelas lomba berbasis lokal dalam rangka memupuk rasa cinta dan mengembangkan bakat sekaligus sarana edukatif, berinteraksi dan berkomunikasi,” pungkas Kadis Agus.
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi