Sumenep, NOLESA.com — Meskipun terbilang kiprahnya dalam dunia politik praktis melalui jalu Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), namun loyalitas dan semangat Nurfitriana Busyro Karim patut diacungi jempol.
Loyalitas dan totalitas Hj. Nurfitriana Busyro terhadap PKB itu terlihat pada saat melakukan serap aspirasi masyarakat.
Pada saat reses, anggota DPRD Jawa Timur Dapil Madura ini tidak hanya fokus pada dialog-dialog yang sifatnya seremonial; masyarakat bertanya lalu dijawab, masyarakat berharap lantas dicatat, dengan dalih akan diperjuangkan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kali ini, Bunda Fitri-sapaan akrabnya tidak hanya sebatas melakukan sesi tanya jawab dan mencatat segala sesuatu yang diusulkan oleh masyarakat dikala melakukan serap aspirasi, tetapi lebih dari itu anggota Komisi E DPRD Jatim dengan bahasa yang santun mengajak semua warga Nahdliyyin untuk bersama-sama berkhidmat di partai yang saat ini dinahkodai Cak Imin.
“PKB adalah saluran politik dan ladang berjuang warga NU, karena itu ayo kita satukan komitmen untuk bersama-sama membesarkan dan menguatkan kendaraan politik warga Nahdliyyin ini,” ajak Bunda Fitri ketika melakukan reses di Desa Banuaju Barat, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep, Selasa, 31 Mei 2022.
Sembari mengajak warga NU berjuang di PKB, Bunda Fitri juga berjanji akan selalu mengabdi pada NU, lewat PKB. Sebagai bukti, tahun ini dirinya berkontribusi atas pembangunan lantai dua kantor PC GP Ansor Sumenep.
“Kami juga bantu pembangunan lantai dua kantor GP Ansor Sumenep,” kata Bunda Fitri menjawab pertanyaan Sekretaris PAC GP Ansor Batang-Batang Fathorrahman, terkait kontribusinya ke NU.
Lebih dari itu, Bunda Fitri juga mengungkapkan bahwa Fraksi PKB DPRD Jawa Timur terus berjuang untuk kesejahteraan guru madrasah yang mayoritas warga warga NU.
Adapun yang saat ini diperjuangkan Fraksi PKB Jatim di Pemerintahan Provinsi Jawa Timur, adalah dana hibah bagi guru swasta.
Karena selama ini, dana hibah untuk guru madrasah hanya tiga bulan dalam setahun. Namun berkat perjuangan Fraksi PKB, bantuan untuk guru madrasah dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjadi sembilan bulan dalam setahun.
“Kami (Fraksi PKB) mengusulkan ke Pemprov Jatim untuk bagaimana guru madrasah lebih diperhatikan,” aku istri mantan Bupati Sumenep KH. A. Busyro Karim itu.
Bahkan, dalam beberapa pertemuan, termasuk pada saat reses, dikala pamit mau pulang, selalu muncul kata-kata nitip PKB dari Bunda Fitri.
“PKB engki, Pak…Buk… (PKB ya Bapak..Ibu, red),” ucap Bunda Fitri dengan logat Madura nya yang khas. (*)
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi