Sumenep, NOLESA.com – Salah satu langkah nyata Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur, Haji Achmad Fauzi Wongsojudo untuk memulihkan perekonomian pasca Covid-19 adalah memberdayakan pengrajin batik tulis lokal di Desa Pakangdangan Barat, Bluto.
Pemberdayaan Bupati Haji Achmad Fauzi Wongsojudo bagi pengrajin batik itu berupa kebijakan yang mewajibkan seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) memakai batik sebagai seragam dinas. Khususnya pada hari Kamis dan Jumat.
Tidak hanya itu, batik yang dijadikan seragam pada hari Kamis dan Jumat itu adalah batik tulis lokal yang diproduksi oleh pengrajin di kampung batik, tepatnya di Desa Pakangdangan Barat Kecamatan Bluto.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kebijakan ini dalam rangka mewujudkan kemandirian ekonomi yang berbasis pada potensi lokal,” kata Bupati Fauzi saat pertamakali mengeluarkan kebijakan ASN wajib berseragam batik tulis lokal.
Ikhtiar Bupati Fauzi itu benar-benar membuahkan hasil, para pengrajin batik tulis di desa itu bisa berdaya. Mereka bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi. Usaha batik yang digeluti kembali menemukan pasar.
Seperti yang diakui Fatin, putri salah satu pengrajin batik tulis di desa itu, kuliahnya bisa tuntas berkat pemberdayaan Bupati Fauzi kepada pengrajin batik tulis, termasuk kedua orang tuanya.
Usaha batik yang digeluti kedua orang tuanya kembali hidup setelah sekian lama redup. Sehingga hasil penjualannya bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, termasuk biaya kuliah.
“Alhamdulillah saya sudah wisuda di IDIA Prenduan,” katanya saat ditemui di kediamannya beberapa waktu lalu.
Hal senada juga diungkapkan oleh Wahdi yang juga pengrajin batik tulis di desa tersebut. Selama ini Wahdi membutuhkan banyak uang untuk biaya Nasiye, istrinya yang sakit-sakitan.
Setelah adanya kebijakan Bupati Fauzi yang mewajibkan ASN mengenakan seragam batik tulis bikinan warga Pakandangan Barat itu, usaha Wahdi kembali normal. Batik yang diproduksi kini laris terjual.
“Salah satu manfaat yang sangat terasa itu, biaya pengobatan istri bisa terbantu, Alhamdulillah,” ucapnya dengan wajah sumringah.
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi