Berdasarkan Data BPS, Jumlah Penduduk Miskin di Sumenep Menurun

Redaksi Nolesa

Selasa, 28 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumenep, NOLESA.com — Bupati Achmad Fauzi berhasil mengentaskan kemiskinan di Sumenep, Madura, Jawa Timur. Terbukti, tahun 2022 kemarin angka kemiskinan menurun hingga 18,76 persen.

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sumenep, lima tahun terakhir angka kemiskinan di Sumenep fluktuatif. Tetapi, 2022 kemarin menurun.

Berikut data kemiskinan dari BPS Sumenep : tahun 2018: 218,60 ribu jiwa / 20,16 persen, tahun 2019: 211,98 ribu jiwa / 19,48 persen, tahun 2020: 220,23 ribu jiwa / 20,18 persen, tahun 2021: 224,73 ribu jiwa / 20,51 persen, terakhir tahun 2022: 206, 20 ribu jiwa / 18,76 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kepala BPS Sumenep Ribut Hadi Candra menerangkan lima tahun terakhir, terhitung sejak tahun 2018 hingga 2022, di Sumenep ada peningkatan dan penurunan jumlah penduduk miskin.

Baca Juga :  Siap Berkompetisi, KPU Sumenep Sudah Tetapkan Nomor Urut Paslon Bupati dan Wakil Bupati Sumenep 2024

Puncaknya 2022 lalu, jumlah penduduk miskin di Sumenep turun drastis menjadi 206,20 ribu jiwa, jumlah ini menurun sekitar 18,76 persen dibandingkan kondisi Maret 2021.

Pada tahun 2018, tercatat jumlah penduduk miskin di Sumenep mencapai 218,60 ribu jiwa. Kemudian tahun 2019 turun menjadi 211,88 ribu jiwa.

“Lalu pada 2020 meningkat menjadi sebanyak 220,23 ribu jiwa dan tahun 2021 meningkat lagi menjadi 224,73 ribu jiwa,” sebut Kepala BPS Ribut Hadi Candra kepada sejumlah media.

Dia mengungkapkan penentuan kemiskinan dilakukan menggunakan konsep kebutuhan dasar (basic needs approach) dengan menentukan garis kemiskinan.

Baca Juga :  DPRD Sumenep Sukses Gelar Pelantikan Anggota PAW dari PKS

Dimana, garis kemiskinan ini merupakan suatu batas minimal kebutuhan hidup (makanan dan bukan makanan) dalam sebuah keluarga yang digunakan untuk mengelompokkan penduduk dalam dua kriteria, yaitu miskin dan tidak miskin yang setiap tahunnya bisa berubah.

Pihaknya juga menyampaikan jika penduduk dikatakan miskin apabila pengeluaran per kapita per-bulannya di bawah standar garis kemiskinan yang ditentukan dalam metode Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) BPS.

“Indikator survei Susenas mengunakan sample, dalam pendataannya itu tidak murni hanya dipakai kemiskinan, tapi juga Indeks Pembangunan Manusia (IPM),” terang Candra.

Baca Juga :  Kabar Polres Sumenep Jelang Pilkada 2024

Untuk itu, lanjut Candra, sebelum petugas diterjunkan ke lapangan, petugas betul-betul di brifing dalam bimbingan teknis. Dalam pendataannya mereka door to door ke rumah-rumah warga.

Bahkan guna mendukung keabsahan data, petugas dibekali sistem semacam GPS, sehingga terjun tidaknya petugas ke lapangan akan diketahui.

“Jadi dalam melakukan pendataan, kami tidak main-main, potret kemiskinan itu betul-betul fakta yang ada,” kata dia.

Dia berharap, sering dengan banyaknya upaya yang dilakukan oleh Pemkab Sumenep jumlah penduduk miskin di Sumenep terus berkurang.

“Semoga angka kemiskinan di Sumenep ini terus menurun,” harapnya.


Penulis : Rusydiyono

Editor : Ahmad Farisi

Berita Terkait

Gelar Raker, Lakpesdam NU Depok Canangkan Program Strategis
Alasan Pengangkatan Raline Shah sebagai Stafsus Kemkomdigi
Luncurkan e-Katalog Prangko 2025, Begini Kata Menteri Meutya
Sudah Dipaparkan kepada Presiden, Inilah Dua Program Muslimat NU yang Bakal Dilaunching Ketika Kongres
LPM Retorika STKIP PGRI Sumenep Gembleng Mahasiswa Jadi Jurnalis Kritis
Khofifah Bawa Rombongan Menghadap Presiden Prabowo di Istana Merdeka
Siswa MA Nasy-Mut Candi Dibekali Pengalaman Kerja dengan Belajar Langsung di Pasar
MA Nasy-Mut Candi Cetak Penulis Melalui Mimbar Akademik

Berita Terkait

Sabtu, 18 Januari 2025 - 19:10 WIB

Gelar Raker, Lakpesdam NU Depok Canangkan Program Strategis

Jumat, 17 Januari 2025 - 07:57 WIB

Alasan Pengangkatan Raline Shah sebagai Stafsus Kemkomdigi

Kamis, 16 Januari 2025 - 09:30 WIB

Luncurkan e-Katalog Prangko 2025, Begini Kata Menteri Meutya

Kamis, 16 Januari 2025 - 01:50 WIB

Sudah Dipaparkan kepada Presiden, Inilah Dua Program Muslimat NU yang Bakal Dilaunching Ketika Kongres

Rabu, 15 Januari 2025 - 22:35 WIB

LPM Retorika STKIP PGRI Sumenep Gembleng Mahasiswa Jadi Jurnalis Kritis

Berita Terbaru

Nasional

Gelar Raker, Lakpesdam NU Depok Canangkan Program Strategis

Sabtu, 18 Jan 2025 - 19:10 WIB

Opini

Membumikan Nilai-nilai Aswaja di Kalangan Gen Z

Jumat, 17 Jan 2025 - 17:54 WIB

Raline Rahmat Shah (Raline Shah) Stafsus Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) RI (Foto: IG @ralinshah)

Nasional

Alasan Pengangkatan Raline Shah sebagai Stafsus Kemkomdigi

Jumat, 17 Jan 2025 - 07:57 WIB

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) RI, Meutya Hafid (Foto: IP/nolesa.com)

Nasional

Luncurkan e-Katalog Prangko 2025, Begini Kata Menteri Meutya

Kamis, 16 Jan 2025 - 09:30 WIB