Ngawi, NOLESA.com — Indonesia tidak hanya kaya dengan bahasa dan budaya khas daerah. Tetapi juga banyak menyimpan situs-situs sejarah di berbagai belahan Nusantara.
Salah satunya situs bangunan Kawasan Pusaka Benteng Van den Bosch atau yang biasa disebut Benteng Pendem.
Kawasan Pusaka Van den Bosch atau Benteng Pendem ini terletak di Kabupaten Ngawi, Provinsi Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sering dengan berjalannya waktu Benteng Pendem itu terus dipermak dan bahkan kini berani tampil beda dari deretan bangunan cagar budaya lainnya.
Walaupun sampai saat ini, rehabilitasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) belum sepenuhnya selesai, tetapi bangunan cagar budaya tersebut sudah terlihat lebih elok ketimbang sebelumnya.
Terlebih, bangunan warna putih mendominasi tembok bangunan Kawasan Pusaka Benteng Van den Bosch itu. Sempurnalah segala keindahannya.
Dikutip dari infopublik.id, Kamis, 28 Juli 2022, tujuan dari program rehabilitasi Benteng Pendem itu untuk menjaga kelestarian bangunan cagar budaya yang dibangun pada sekitar Tahun 1840.
Selain itu juga rehabilitasi dilakukan guna meningkatkan potensi pariwisata di Kabupaten Ngawi.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, mengatakan rehabilitasi itu dilaksanakan sebagai tindak lanjut atas instruksi Presiden Joko Widodo saat beliau mengunjungi Benteng Pendem pada 1 Februari 2019 silam.
“Karena kawasan Benteng Pendem itu merupakan cagar budaya, penataannya harus dilakukan secara hati-hati agar nilai kulturalnya tetap terjaga,” kata Menteri PUPR Basuki seperti dikutip infopublik.id.
Sementara, Kepala Balai Besar Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur M. Reva Sastrodiningrat mengatakan, saat ini pekerjaan revitalisasi sudah hampir 92 persen dengan seluruh pekerjaan pada bangunan utama yang sudah hampir selesai dan tinggal penyelesaian pekerjaan bangunan tambahan.
“Sisa pekerjaan saat ini yakni pembangunan 5 toilet umum, jalur pedestrian sekitar kawasan yang bisa dimanfaatkan juga untuk joging, dan pekerjaan lansekap. Target tuntas 100 persen akhir Desember 2022, lebih cepat dari rencana kontrak selesai pada Januari 2023,” terang Reva.
Selebihnya, Reva juga menyebutkan akan meningkatkan penghijauan di kawasan Benteng Pendem dengan tetap berkoordinasi bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jatim.
“Ke depannya diharapkan dapat dijadikan wisata edukasi sejarah cagar budaya yang dilengkapi dengan papan informasi penjelasan pada setiap sudut ruangannya,” ujarnya.
Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono mengatakan, sangat bersyukur dan berterima kasih atas rehabilitasi Benteng Pendem yang dilaksanakan Kementerian PUPR atas instruksi Presiden Jokowi.
“Mudah-mudahan dapat menjadi salah satu ikon cagar budaya di Ngawi dalam rangka mengedukasi sejarah kepada masyarakat, terutama terkait perlawanan pejuang bangsa Indonesia dalam mengalahkan penjajah,” ujar Ony.
Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jatim Andi Muhammad Said memastikan bahwa rehabilitasi yang dilakukan telah dilakukan sesuai aturan pemeliharaan cagar budaya, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan termasuk pengaturan drainase yang secara teknis juga peninggalan Belanda.
“Terkait dengan penghijauan, ada beberapa yang harus diperhatikan terutama jenis tanaman yang akan ditanam apakah akarnya dapat berpotensi merusak bangunan sekitar. Juga diutamakan harus jenis tanaman endemik atau tanaman asli yang sudah ada di sini,” jelas Said.
Untuk diketahui, Rehabilitasi Benteng Pendem Ngawi mulai dikerjakan sejak 10 Desember 2020 dengan melibatkan Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur. Pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak sebesar Rp113,7 miliar digunakan untuk merehabilitasi 13 bangunan di dalam kompleks Benteng serta penataan Kawasan Inti Benteng.(*)
Penulis : Ebet
Editor : Ahmad Farisi