Sumenep, NOLESA.com — Tambak udang di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur terus bertambah. Dalam perspektif ekonomi itu potensi, tetapi di sisi lain melahirkan persoalan yang butuh solusi.
Salah satunya limbah air dari tambak udang itu sendiri. Karena limbah tersebut berpotensi mencemari kesehatan lingkungan. Termasuk air di sekitar lokasi tambak.
Menyikapi persoalan tersebut, Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) telah berupaya mencarikan solusi. Khususnya untuk pengelolaan limbah tambak udang di Desa Lapan Taman Kecamatan Dungkek.
Kepala Bappeda Yayak Nur Wahyudi melalui Kepala Bidang Penelitian dan Pengembangan Helmi menyampaikan limbah tambak udang merupakan tantangan besar yang diuraikan.
Dalam mengurai permasalahan tersebut, langkah pertama harus dilakukan penelitian.
“Perlu dilakukan penelitian terhadap dampak dan pemanfaatan limbah hasil Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL),” kata Kabid Helmi, ketika ditemui di ruangannya, Kamis 15 September 2022.
Setidaknya, menurut Kabid Helmi ada dua hal yang akan didalami dalam penelitian, yakni mengurai dampak dari limbah cair dan tambak udang. Kemudian, cara pemanfaatan dari limbah tersebut.
“Tentu tujuan dari penelitian tersebut selain untuk menguraikan permasalahan limbah, yang terpenting adalah bagaimana limbah tambak udang tersebut bisa dimanfaatkan,” ungkapnya.
“Penelitian ini Bappeda Sumenep menggandeng Universitas Bahauddin Mudhary (UNIBA) Madura,” imbuhnya.(*)
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi