Sumenep, NOLESA.com – Persoalan tempat pengolahan sampah reduce, reuse, recycle (TPS3R) yang diduga berfungsi tidak semestinya mendapat perhatian khusus dari DPRD Sumenep.
Sebagaimana disampaikan anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep, Muhri memang ada beberapa persoala di TPS3R itu.
Semisal ada TPS3R di Sumenep yang diduga menjadi ladang untuk ladang mencari keuntungan pribadi serta dijadikan tempat penyimpanan barang, dijadikan gedung serbaguna dan menjadi garasi mobil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Beberapa tahun lalu kita pernah turun ke tempat TPS3R memang banyak yang tidak berfungsi,” terang Muhri.
Ketua Fraksi PKB DPRD Sumenep itu juga menegaskan meskipun program tersebut anggaran dari pusat, seharusnya dinas terkait dan pelaksana betul-betul mengawal pemanfaatan program tersebut.
“Bukan hanya memikirkan keuntungan saja dan melupakan fungsi dan manfaat yang bisa dirasakan oleh masyarakat langsung. Itu proyek APBN, Sumenep hanya menerima. Kita meminta untuk di evaluasi,” tegas Muhri.
Mantan Ketua Cabang GP Ansor Sumenep juga menyebutkan adanya persoalan tersebut dapat disebabkan leading sektor dari program itu kurang tegas dan kurang mengawasi pemanfaatan TPS3R itu.
“Anggaran 600 juta besar, bangunan tersebut tidak ada fungsi seharusnya. Iya, kita meminta menjadi dievaluasi TPS3R itu secepatnya,” kata Muhri dengan nada kesal.
Karenanya, Muhri mengingatkan agar dinas terkait kembali memikirkan dan melakukan evaluasi supaya keberadaan TPS3R benar-benar menjadi kemaslahatan bagi semua masyarakat.
“Tidak hanya untuk kelompok atau individu tertentu,” pungkas mantan aktivis PMII itu.
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi