Sumenep, NOLESA.com – Guru ngaji memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Keberadaannya menjadi oase di tengah gersangnya ilmu pengetahuan, khususnya pendidikan Al-Qur’an.
Peran guru ngaji begitu besar. Selain mengajari anak-anak baca Al-Qur’an, keberadaan guru ngaji juga sebagai solusi dalam setiap problem keumatan.
Oleh sebab itu, Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur H. Achmad Fauzi Wongsojudo menaruh perhatian khusus kepada guru ngaji. Salah satunya dengan mengalokasikan dana bansos khusus guru ngaji.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Tidak tanggung-tanggung anggaran bansos terhadap guru ngaji ini cukup besar. Selama memimpin kota keris ini, ia telah mengucurkan dana miliran rupiah untuk membalas jasa guru ngaji yang begitu mulia.
Perhatian Bupati Sumenep H. Achmad Fauzi Wongsojudo kepada guru ngaji dituangkan dalam kebijakan berupa bantuan sosial (bansos). Berkat kebijakannya, setiap guru ngaji mendapat bansos dari Pemerintah Kabupaten Sumenep sebesar Rp 1,2 juta.
Ketua DPC PDI Perjuangan itu menyampaikan bansos guru ngaji yang disediakan setiap tahun sebagai wujud pengharagaan atas jasanya yang telah menjaga moralitas anak bangsa secara istiqomah. Terlebih guru ngaji juga berperan sebagai penetralisir perkembangan zaman, mengarahkan anak- anak menjadi manusia yang lebih baik.
“Kontribusi besar guru ngaji adalah memberantas buta aksara dan tempat konsultasinya masyarakat,” kata Bupati Fauzi, Selasa 21 Mei 2024.
Di tengah banyaknya beban yang dipikul guru ngaji itulah, Bupati Fauzi ingin pemerintah hadir memperhatikan kesejahterannya. Sebab jasa mereka tak terhitung nilainya bagi bangsa ini, khususnya di Kabupaten Sumenep.
Berdasarkan data di Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Pemkab Sumenep selama empat tahun ini Pemerintah Kabupaten Sumenep di bawah kepemimpinan H. Achmad Fauzi Wongsojudo telah mengucurkan dana sebesar Rp 9,1 miliar untuk guru ngaji.
Dengan rincian, tahun 2021, Pemerintah Kabupaten Sumenep memberikan bansos kepada 1.660 guru ngaji, dengan total anggaran sebesar Rp 1,9 miliar. Tahun 2022, Bupati H. Fauzi memberikan perhatian yang lebih dari sebelumnya. Anggaran bansos ditambah senilai sebesar Rp 2,4 miliar untuk 2.017 guru ngaji.
Dianggap belum menyentuh semua guru ngaji yang ada di Kabupaten Sumenep, tahun anggaran 2023, bansos guru ngaji kembali dianggarkan sebesar Rp 2,4 miliar lebih. Bansos itu diberikan kepada 2.025 guru ngaji.
“Jadi total guru ngaji yang tercover dan menerima bansos selama tiga tahun terakhir sebanyak 5.702 orang dengan total anggaran Rp 6,7 miliar,” jelas Kepala Bagian Kesra Setdakab Sumenep, Kamiluddin.
Khusus tahun anggaran 2024, kata Kabag Kamil masih dalam tahapan pencairan. Tahun ini anggaran bansos guru ngaji senilai Rp 2,4 miliar. Sehingga nilai keseluruhan dengan yang sudah disalurkan, bansos guru ngaji mencapai Rp 9,1 miliar selama empat tahun Bupati H. Fauzi memimpin Sumenep.
“Pencairannya dibagi menjadi dua tahap, yakni bulan November dan Desember,” ujarnya.
Untuk proses pencairannya, lanjut Kaba Kamil, mekanismenya tetap melalui rekening pribadi di BPRS Bhakti Sumekar. Sebab, bank ini telah memiliki cabang di tiap kecamatan sehingga proses pencairannya lebih mudah.
“Para guru ngaji tidak perlu repot-repot ke kota, apalagi bagi penerima yang berdomisili di daerah kepulauan,” papar dia.
Kabag Kamil juga menegaskan, bahwa data guru ngaji penerima bansos pasti berubah. Karena guru ngaji yang pernah menerima di tahun sebelumnya tidak boleh menerima bantuan di tahun berikutnya.
“Tidak menerima secara berturut-turut, sebab target Bapak Bupati Fauzi bagaimana seluruh guru ngaji bisa tersentuh program tersebut, karenanya gantian tiap tahun,” pungkasnya.
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi