Malang, NOLESA.com – Hemalia Kusumadewi dan Irfan Azhari suskes mengharumkan Jawa Timur di kancah nasional. Keduanya berhasil meraih juara 3 ajang National University Debating Competition (NUDC) 2024.
Hemalia Kusumadewi dan Irfan Azhari merupakan mahasiswa Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) Malang, Jawa Timur.
Berkat prestasi tersebut, UB berhasil memecahkan rekor. Sebab, selama delapan tahun terakhir tidak pernah meraih prestasi bergengsi di ajang NUDC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kompetisi debat bergengsi tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kemdikbud Indonesia ini menggunakan format British Parliamentary,setiap tim terdiri dari dua orang.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FISIP, Bambang Dwi Prasetyo, Kamis, (13/6/2024) menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas prestasi yang diraih oleh Hemalia dan Irfan.
“Prestasi ini tidak bisa tiba-tiba terjadi. Kami menciptakan atmosfer di antara organisasi kemahasiswaan untuk membentuk komunitas-komunitas debat. Intensitas latihannya kadang-kadang tergantung tapi semakin mendekati lomba, latihan menjadi lebih intensif,” ujarnya seperti dikutip infopublik.
Hemalia dan Irfan sebenarnya tidak digabungkan dari awal. Namun, karena pasangan Irfan yang semula sudah lulus maka diputuskan untuk memasangkan Irfan dengan Hemalia. Kombinasi ini ternyata berhasil meraih Juara 1 di tingkat Universitas Brawijaya sebelum melaju ke tingkat regional dan nasional.
“Hemalia ini juga mahasiswa berprestasi utama di FISIP. Setelah menang di tingkat UB, mereka mendapat pendampingan lebih intensif dengan pelatih debat nasional,” tambah.
Setelah menjadi perwakilan UB, mereka menjalani seleksi di tingkat Jawa Timur dan meraih Juara 1. Hasil ini membawa mereka berkompetisi di tingkat nasional. Hemalia dan Irfan berhasil meraih Juara 3 .
“Ini prestasi yang luar biasa dan membanggakan, karena lomba debat ini diselenggarakan oleh Kementerian Ristek dan Dikti, selevel dengan PIMNAS,” katanya.
Capaian ini menurut Bambang Dwi menjadi hal yang membanggakan sebab capaian di NUDC setara dengan raihan di Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS)
“Menurut saya ini ya sesuatu yang sangat menyenangkan dan membanggakan ya tentu bukan hanya bagi lembaga. Tapi portofolio anak-anak juga pasti akan memberikan nilai lebih bagi mereka,” paparnya.
Lebih lanjut, FISIP berencana untuk menjadikan debat sebagai ciri dan karakter khas fakultas melalui sarana lembaga organisasi mahasiswa yang ada di FISIP mulai dari Badan Riset Ilmu Sosial (BARIS) FISIP UB hingga Kementerian Inovasi dan Karya (INOYA) BEM FISIP UB.
“Kami akan mengintensifkan pembinaan dan mendatangkan pelatih-pelatih nasional. Kami juga berencana untuk melembagakan kegiatan debat ini agar menjadi ciri khas FISIP,” pungkas Bambang.
Melalui langkah-langkah ini, FISIP berharap dapat terus menghasilkan debater-debater berkualitas yang mampu bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Penulis : Arif
Editor : Ahmad Farisi