Sumenep, NOLESA.com – Sebagai kabupaten yang berada di ujung timur Pulau Madura, Sumenep selalu tampil dengan beragam isunya. Kota yang memiliki semboyan Sumekar (Sumenep Karaton) ini nyaris tak pernah sepi dari isu-isu yang tak kalah menarik dari daerah lain di belahan Nusantara.
Berikut top isu yang dirangkum redaksi nolesa.com dari banyaknya pemberitaan dan diskusi hangat di berbagai grup WA;
1. Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS)
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Program Kementerian PUPR ini tidak benar-benar menjadi solusi bagi warga Sumenep, khususnya masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Karena dalam realisasinya, program ini diduga melahirkan seabrek persoalan.
Bahkan, berita terbaru dari program BSPS ini, Kejaksaan Negeri Sumenep telah memanggil beberapa kepala desa (Kades) guna dimintai keterangan terkait dugaan penyelewengan program BSPS tahun 2024.
Sebagai bentuk keseriusan untuk menyelesaikan dugaan penyelewengan program BSPS, Kejaksaan Negeri Sumenep akan memanggil sejumlah Kades lain yang desanya menerima program tersebut.
2. Mobil Dinas Bupati Sumenep
Tak kalah menariknya dengan isu BSPS, mobil dinas (Mobdin) Bupati Sumenep, Dr. H. Achmad Fauzi Wongsojudo belakangan juga menjadi isu hangat di berbagai kalangan. Pasalnya muncul berita di salah satu media online bahwa, Bupati Fauzi menggunakan 4 Mobdin mewah dalam menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah.
Akhirnya, berita mengenai Mobdin Bupati Fauzi itu diklarifikasi oleh Kapala Bagian Umum Setdakab Sumenep, Suharjono. Menurutnya, selama menjabat, Bupati Fauzi hanya memiliki dua Mondin. Sedangkan Mobdin lain seperti dalam berita itu merupakan Mobdin Bupati Sumenep sebelumnya.
Kini, kata Kabag Umum Setdakab, Mobdin itu digunakan oleh Wakil Bupati Sumenep, satu Mobdin lainnya digunakan khusus menyambut tamu-tamu penting.
3. Sampah
Masalah sampah di Kota Keris baru-baru ini juga menjadi isu hangat di tengah isu-isu lainnya. Berita tentang relawan yang membersihkan sampah di berbagai titik, juga tudingan terhadap dinas terkait yang dinilai lalai dalam menangani tumpukan sampah terus bermunculan.
Penulis : Redaksi
Editor : Redaksi