Sumenep, NOLESA.com – Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur launching pengembangan desa model untuk pencegahan dan penanganan perkawinan anak (sadel cepak), Minggu 6 Agustus 2023.
Launching sadel cepak ini bertempat di area Taman Bunga. Peluncuran dilakukan langsung oleh Bupati Sumenep Haji Achmad Fauzi Wongsojudo.
Inovasi sadel cepak ini Pemkab Sumenep menggandeng USAID ERAT. langkah ini dilakukan guna menekan angka perkawinan anak di Kabupaten Sumenep.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam sambutannya, Bupati Ji Fauzi menjelaskan peluncuran sadel cepak merupakan wujud perhatian pemerintah daerah untuk menekan angka perkawinan anak di Sumenep.
Oleh sebab itu, Ji Fauzi yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan itu berharap agar inovasi tersebut didukung oleh semua komponen masyarakat.
“Perkawinan anak merupakan ancaman terpenuhinya hak-hak dasar anak, tidak hanya dampak secara fisik dan psikis, namun juga memperparah angka kemiskinan, tengkes (stunting), kekerasan terhadap anak, putus sekolah, hingga isu kesejahteraan sosial lainnya,” ungkap Bupati Ji Fauzi.
Suami Hj Nia Kurnia itu juga menyebutkan untuk saat ini, inovasi sadel cepak dilaksanakan di tiga Desa, yakni Pamolokan, Karduluk dan Dasuk Laok.
Kendati begitu, Ji Fauzi tetap meminta kepada seluruh kepala desa agar mengadopsi inovasi itu, untuk dikembangkan di desanya masing-masing, khususnya bagi desa yang jumlah perkawinan anak masih banyak.
“Kepala desa sebagai garda terdepan pencegahan pernikahan anak, agar lebih ketat memberikan izin rekomendasi pengajuan dispensasi bagi warganya. Yang jelas pencegahannya memerlukan upaya kolaboratif antara pemerintah dengan seluruh komponen untuk menurunkan angka perkawinan anak,” pesan alumni MAN Sumenep itu.
Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Sumenep Agus Mulyono, menuturkan, berdasarkan data, angka perkawinan anak masih tinggi.
Hal itu, Kadis Agus menegaskan sudah sesuai data dispensasi pernikahan setiap tahun, yakni 2020 mencapai 292, 2021 mencapai 335 dan 2022 sebanyak 315.
“Dari 330 desa di Kabupaten Sumenep sebanyak 49 desa yang tersebar di 27 kecamatan, memiliki angka kasus dispensasi tinggi dibandingkan desa lainnya,” tandasnya.
Untuk diketahui, peluncuran sadel cepak ditandai dengan penandatanganan dukungan seluruh komponen masyarakat, untuk menuju Kabupaten Sumenep nol persen perkawinan anak, oleh Bupati Ji Fauzi bersama Forkopimda dan organisasi keagamaan dan masyarakat.
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi