Connect with us

Daerah

Pusaka Keraton Sumenep Telah Kembali

Redaksi Nolesa

Published

on

Bupati Fauzi menerima Pusaka Keraton setelah dijamas oleh empu, Senin, 8/8/2022 (kolase nolesa.com)

Sumenep, NOLESA.com — Setelah dijamas di Desa Aengtontong Kecamatan Bluto, Pusaka Keraton Sumenep dikembangkan ke tempat semula.

Pengembalian atau penyerahan Pusaka Keraton Sumenep tidak dilakukan serta. Proses pengembalian dilakukan dengan berbagai kegiatan sakral.

Pusaka Keraton itu dikirab oleh Para Empu dan masyarakat Desa Aengtongtong ke Keraton Sumenep, Senin, 8 Agustus 2022 kemarin.

Selain menjaga kesakralan Pusaka Keraton, kirab tersebut merupakan upaya melestarikan budaya dan tradisi agung yang sudah berlangsung lama secara turun menurun.

Baca Juga :  Jelang Idul Fitri, Dewan Desak Dinas Atasi Antrean Panjang di Dermaga Kalianget-Talango

“Kirab penyerahan Pusaka Keraton ini, mendorong kekuatan kolektif seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga dan mengembangkan warisan masa lalu,” ucap Bupati Achmad Fauzi usai penyerahan Pusaka Keraton.

Menurut Bupati Fauzi, para pendahulu dengan segala keterbatasannya telah mewariskan berbagai warisan monumental kepada masyarakat, seperti Keraton Sumenep, Masjid Jamik, Asta Tinggi dan berbagai warisan budaya lainnya yang menjadi kekayaan Sumenep.

Baca Juga :  Lagi, Pemuda Kangean Harus Mendekam Dalam Penjara

Dengan begitu, suami Nia Kurnia itu mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga dan melestarikan warisan leluhur ini sampai kapanpun, termasuk pusaka dan keris, karena bukan hanya simbol kekuatan masa lalu, namun telah menjadi simbol dan kebanggaan warisan budaya bagi masyarakat Kabupaten Sumenep.

Baca Juga :  Komitmen Nia Kurnia untuk Kemajuan Perwosi Sumenep

“Langkah nyata untuk mempertahankan budaya dan tradisi leluhur, setidaknya dilakukan melalui sosialisasi dengan menginformasikan sejarah kepada anak cucu sejak dini, selanjutnya atraksi mengadakan berbagai kegiatan seperti kirab penyerahan pusaka keraton dan pagelaran lainnya,” tandas Bupati Fauzi.(*)


Penulis : Rusydiyono

Editor : Ahmad Farisi

Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Trending