Sumenep, NOLESA.com — Perkembangan UMKM di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur cukup signifikan. Dan itu perlu dorongan dari para pihak terkait.
Merespon perkembangan UMKM, Wakil Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumenep Gunaifi Syarif Arrodhy mendorong pemerintah daerah untuk berinovasi.
Inovasi dimaksud yakni melakukan digitalisasi produk UMKM. Agar produk UMKM di Sumenep bisa merambah pasar internasional.
Politisi muda PAN tersebut mengimbau Pemerintah Kabupaten Sumenep harus memiliki platform online tersendiri untuk memasarkan produk UMKM guna mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.
“Pemasaran produk UMKM secara online diharapkan mampu menciptakan multiplier effects yang memberikan manfaat lebih besar dan lebih luas lagi bagi para pelaku UMKM sehingga mampu menyumbang pada peningkatan kesejahteraan dan perekonomian nasional,” terang Rodi.
Platform khusus pemasaran produk UMKM merupakan transformasi ekonomi menuju digitalisasi, yang diharapkan produk lokal mampu menembus pasar nasional bahkan global.
Maka dari itu pemerintah daerah, kata Rodi, harus menyediakan infrastruktur berupa web atau platform lainnya yang bisa mendorong ekonomi pelaku UMKM.
“Dalam era digital ini, UMKM juga harus diberi akses untuk memanfaatkan platform digital termasuk media sosial untuk mendukung perkembangan usahanya,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi UKM dan Perindag Kabupaten Sumenep, Chainur Rasyid mengatakan UMKM merupakan tulang punggung dari sistem ekonomi kerakyatan. Perannya cukup strategis dalam memberantas masalah kemiskinan, terutama di saat negara menghadapi resesi di tahun 2023.
Sebagai upaya menumbuhkan ekonomi kerakyatan, Pemkab Sumenep telah melakukan beberapa langkah strategis untuk kembangkan UMKM.
Di antaranya, pelatihan, pemberian bantuan, penyediaan Mall UMKM Sumenep, Pasar Minggu, kerja sama dengan pasar modern, ikut pameran, gerai produk UMKM di kantor dinas vertikal.
Selain itu, pemerintah juga telah memfasilitasi izin merek gratis, akses pinjaman modal.
Namun, Ia mengakui bahwa Sumenep belum memiliki pasar online khusus pemasaran produk UMKM. “Jadi untuk pasar online kami kerja sama dengan CEODE (aplikasi pesanan secara online lokal Sumenep). Belum miliki web atau platform pasar online tersendiri,” sebut mantan Kabag Umum Setdakab Sumenep.
Penulis : Rusydiyono
Editor : Ahmad Farisi